Senin, 30 Maret 2020

Review Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi

🌿🌿🌿 🌿🌿🌿

Judul buku: Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi
Penulis : Syeikh Jamal Abdurrahman
Penerbit : PT Aqwam
Tahun Terbit : 2010
Jumlah Halaman : 310 halaman

       Melihat fenomena perkembangan zaman saat ini, apalagi mengenai kehidupan anak. Dari usia dini hingga remaja yang sudah kecanduan dengan yang namanya 'setan gepeng' alias gadget.
Astaghfirullahal'adzim.

Hampir banyak orang tua mengeluh bagaimana lagi bisa mendidik anak-anaknya ke jalan yang benar.
Menurut Imam Al Ghazali radhiyallahu 'an (hu) dalam mendampingi tumbuh kembang anak memiliki metode dan pelatihan tersendiri. Metode melatih anak merupakan perkara yang terpenting dan paling utama.

Anak merupakan amanah bagi kedua orang tuanya. Hatinya yang suci merupakan perhiasan yang sangat berharga. Untuk itu, jangan racuni atau kotori anak dengan perkara yang tidak baik baginya.

Bila anak dilatih untuk mengerjakan kebaikan, anak akan tumbuh menjadi orang yang baik dan bahagia di dunia dan akhirat. Sebaliknya, bila anak dibiarkan mengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu saja bagaikan hewan, anak akan hidup sengsara dan binasa.

Nah, cara orang tua menjaga anaknya adalah dengan mendidik dan mengajarkan akhlak yang baik serta menjaganya dari teman-teman yang buruk.

Bagi teman-teman atau sahabat dunia maya yang menginginkan ilmu yang bermanfaat ini. Untuk lebih jelasnya, mari kita bersama membaca buku yang berjudul, "Islamic Parenting Pendidikan Anak Metode Nabi" yang ditulis oleh Syaikh Jamal Abdurrahman kemudian dialih bahasakan oleh Agus Suwandi. Buku yang diterbitkan oleh penerbit Aqwam.

Buku ini merupakan buku yang sangat direkomendasikan bagi para orang tua dan calon orang tua untuk mendampingi perkembangan putra putrinya kelak.

Apalagi saat ini banyak tindakan kekerasan orang tua terhadap anak mencuat, ada baiknya kita uji sejauh mana pengetahuan kita tentang interaksi Rasulullah terhadap anak-anak. Pernahkah terbayang, tubuh besar yang mulia itu tergulung-gulung di tanah disertai derai tawa anak-anak kecil yang ceria/ Atau saat bersama pasukannya nan gagah perwira pulang usai peperangan, tiba-tiba berhenti di gerbang kota sekadar untuk menaikkan anak-anak kecil di kuda tunggangan beliau? Atau, bagaimana khotbah Jumat yang demikian agung dapat berhenti oleh langkah kaki kecil yang berjalan tertatih mendekat mimbar sewaktu beliau berkhotbah?

Banyak hal selama ini tersembunyi yang diungkap buku ini. Adegan demi adegan dipotret dengan jelas oleh penulis, membuat kita seolah hadir menyaksikan langsung bagaiman beliau mendidik anak-anak kaum Muslilmin. Mengagumkan, mengesankan, akan memaksa airmata keharuan Anda meleleh...yang akan bermuara pada kesimpulan : beginilah cara  beliau melahirkan generasi terbaik. Suatu fragmen yang sering kita lupakan, karena menganggap generasi terbaik hanyalah para sahabat yang bertemu beliau dalam keadaan dewasa, tidak termasuk anak-anak yang hidup semasa dengan beliau.

Kejelian penulis untuk membidik proses pendidikan dari sejak janin hingga pra-nikah, merupakan keistimewaan tersendiri buku ini. Fase sangat menentukan yang menjadi tanggung jawab orang tua untuk menghitamkan-putihkan anak-anak mereka. Beginilah Nabi mendidik Anak!

Yuk, dampingi anak-anak kita. Peluk mereka dengan ilmu-ilmu yang sudah diajarkan nabi kita Nabi Muhammad SAW. Kepada beliaulah sebagai panutan kita dan pemberi syafaat kita di yaumul akhir. Peluk dan bacalah buku-buku yang bermanfaat seperti buku islamic parenting ini. Insya Allah, akan membantu.

Jadikanlah buku sebagai jendela dunia, maka membaca adalah kuncinya.

Jadikanlah buku sebagai sahabat setia yang akan mendampingi di mana pun dan kapan pun kita berada. Buku akan menemani kita sepanjang zaman.

Selamat membaca dan salam literasi 😘😍🤗

Alhamdulillah review buku ini adalah salah satu tugas akhir kelas Reading Challenge Batch 7, selama mengikuti kelas ini sungguh luar biasa banyak manfaatnya. berawal dari suka baca buku masih kadang baca kadang enggak. semenjak mengikuti kelas RCO kedua kalinya semakin merasa ketagihan dan ketahihan.

Harapan saya, kedepannya RCO semakin maju dan sukses. kalau bisa tantangan RcO kedepannya buku-buku non fiksi yang semakin menambah wawasan ilmu pengetahuan. apalagi sekarang sudah mulai jaman 4.0. jadi harus lebih pintar-pintarnya kita untuk terus meng-upgrade diri.

Terima kasih RCO, Sukses selalu 

#RCOBatch7
#OneDayOnePost
#Komunitas ODOP

Senin, 16 Maret 2020

Karakter Kedua Tokoh Utama Dalam Novel Aftertaste Karya Sefryana Khairil




Judul buku : Aftertaste
Penulis : Sefryana Khairil
Penerbit : Gagas Media
Jumlah Halaman : viii+ 364 halaman


Rindu adalah sebuah perasaan yang mudah diucap, namun betapa tersiksa jika sedang melanda.

Seperti halnya pada Narend dan Fara, dalam Novel karya kak Sefryana, keduanya saling rindu yang menanti bertemu.

Sekilas sedikit sinopsis dari cerita tersebut.

“Kamu tahu, apa yang susah saat memasak?” Narend menatap Farra.
    “Mmm... membuat makanan itu enak?” sahut Farra.
    Narend menggelengkan kepala. “Bukan itu. Tetapi, gimana kita mencampur bumbu-bumbu. Kadang rasa itu bisa berbenturan, sulit disatukan, tapi kalo kita bisa, rasanya pasti enak banget.”
 (hal. 216-217)

    “Seseorang yang mencintai dengan tulus, pasti mengikhlaskan apa pun untuk kebahagiaan orang yang dicintainya.” (hal. 337)

    Farra memasukkan lamaran sebagai cook assistant ke restoran Bellaria usai berhenti bekerja di kafe Delicio—lebih tepatnya terpaksa berhenti karena kafe bangkrut dan tutup. Bellaria merupakan restoran masakan Italia ternama sejak Chef Windu Mahardika mendirikannya enam belas tahun lalu. Setelah Chef Windu meninggal dua tahun lalu, Bellaria diteruskan oleh kedua putranya, Chef Narendra Mahardika sebagai kepala koki dan adiknya Prayata Mahardika yang mengelola manajemen restoran.

    Chef Narend pernah menjadi celebrity chef dan memiliki hubungan asmara dengan Chef Cindy Endria yang menjadi rekan di acara televisi. Namun, hubungan mereka kandas dan semenjak itu Chef Narend bersikap dingin, kasar, dan cenderung kejam di dapur terhadap para bawahannya. Sikapnya inilah yang memicu kekhawatiran Farra saat memutuskan melamar ke Bellaria. Tak seorang pun tahu bahwa Chef Cindy mencampakkan Chef Narend sesudah Chef Narend divonis mengidap suatu penyakit parah. Chef Narend yang sakit hati dan putus asa akhirnya tak lagi memercayai orang lain, menganggap pada akhirnya mereka akan meninggalkannya, sama seperti Chef Cindy. Hubungan Chef Narend dengan Prayata adiknya sendiri pun tak dekat. Mereka sempat bertahun-tahun hidup terpisah akibat perceraian orangtua mereka. Chef Narend ikut Chef Windu, sedangkan Prayata hidup bersama sang ibu. Prayata pun menjaga jarak dengan kakaknya karena Narend terlihat tak ingin dicampuri urusan pribadinya. Prayata memiliki karakter yang cukup jauh berbeda dari sang kakak. Praya lebih memilih mengejar passion dalam bermusik ketimbang mengikuti jejak sang ayah menjadi koki profesional. Praya memiliki sebuah band dan kerap mendapat tawaran manggung di kafe, klub, maupun acara-acara pribadi. Praya juga lebih ramah dan hangat, bahkan pada para pegawai Bellaria.

    Di awal, Narend sempat menolak keras saat tahu Farra yang notabene perempuan diterima bekerja di dapurnya. Semenjak putus dengan Cindy, Narend membuat peraturan tak tertulis yang melarang pegawai perempuan masuk dapurnya. Namun, berkat negosiasi dari Praya, Farra tetap diterima, apa lagi melihat potensi yang dimilikinya. Insiden-insiden tak menyenangkan juga sempat terjadi di dapur Bellaria, tapi berkat kegigihan, Farra berhasil melalui. Hingga suatu hari, sebuah insiden kecelakaan membuat Farra harus dibawa ke rumah sakit dan Narend tak disangka langsung turun tangan. Perhatian Narend ini sontak membuat Farra senang. Di sini juga mulai tumbuh benih cinta yang diawali dari kekaguman. Sedangkan di lain pihak, Praya ternyata juga menaruh hati pada Farra. Praya acapkali tak segan menunjukkan perhatian khusus pada Farra.

    Suatu saat, tanpa disengaja, Farra yang mencemaskan Narend karena tak masuk kerja lantas mengunjungi apartemen, menemukan rekam data medis Narend dan mengetahui penyakit yang Narend tutup-tutupi. Semenjak itulah, Farra makin peduli dan berusaha membangkitkan semangat Narend. Farra juga akhirnya mengetahui penyebab merenggangnya hubungan Narend dan Praya dan bertekad membantu mereka kembali dekat. Sayang, pada kenyataannya, Farra teralihkan oleh perasaan cintanya dan menjadi terfokus pada Narend saja. Praya yang mulai menangkap sinyal kedekatan spesial anatara kakaknya dan Farra merasa cemburu. Praya pun terang-terangan menyatakan perasaannya pada Narend dan mengultimatum agar Narend tak mempermainkan Farra.

    Narend sendiri perlahan-lahan mulai merasa nyaman dengan kehadiran Farra. Sifat Farra yang ceria, selalu bersemangat, dan perhatian membuatnya tergugah. Hingga saat dia menyadari rasa sayangnya, Narend tak rela Praya memiliki Farra. Narend kemudian menemukan cara untuk membantu Farra mewujudkan mimpi. Narend menawari Farra mengikuti sebuah kompetisi memasak bergengsi untuk para koki muda, dengan hadiah utama beasiswa ke luar negeri. Dengan membawa nama Bellaria, jadilah Farra setuju mengikuti ajang tersebut. Tak diduga, Cindy yang sempat menyaksikan kedekatan Narend dan Farra tersulut cemburu dan mendadak memutuskan ikut berkompetisi di ajang yang sama. Padahal, kalaupun mau, dia bisa saja sekolah dengan biaya sendiri. Selain itu, Cindy sudah bertunangan dan sedang merencanakan pernikahan.

    Di saat kompetisi memasuki babak yang paling menentukan, mendadak Narend menghilang. Dia tak memenuhi janji untuk menghadiri kompetisi dan memberikan dukungan. Praya juga bertanya-tanya tentang keberadaan kakaknya. Hingga saat itu, dia sama sekali tak diberitahu mengenai kondisi kesehatan Narend. Barulah saat Hari yang merupakan sahabat dekat Narend mengabari keberadaan Narend, Praya tahu segalanya.

Review kedua tokoh :

NAREND

Buatku, memberikan kesempatan kedua hampir tak mungkin.
Untuk apa membuka kemungkinan bagi kekecewaan yang lain?
Hati yang benar-benar patah tak perlu berulang-ulang, bukan?
Namun, kali ini rasanya berbeda. Hanya saja, aku bahkan tak lagi
percaya cinta dan kisah romansa itu nyata.
FARRA

Aku tak pernah merencanakan menjatuhkan hati kepadanya.
Tidak juga pada sikapnya yang sedingin es itu. Setiap saat bersamanya,
membuatku selalu bertanya-tanya juga berangan-angan tentang cinta.
Lalu tiba-tiba ketakutan dan harapan kosong melandaku, lagi dan lagi.
Sudah kucoba untuk menepikan segala ras. Namun, terkadang hati dan
keinginan tak selalu sejalan.
Aftertaste mengisahkan dua orang chef yang saling jatuh cinta, tetapi tidak tahu bagaimana cara mengungkapkannya.
Masa lalu membuat mereka enggan membiarkan hati berbicara ,
meskipun mereka tahu tak akan sanggup untuk saling melepaskan.



“Bukankah mencintai adalah merelakan orang yang kita cintai itu bahagia, tanpa rasa sakit?”




Dalam novel tersebut kak Sefryana menggunakan POV orang ketiga, novel yang kental dengan nuansa kuliner Italia dan kehidupan para chef profesional ini hendak mengajak kita menyelami emosi dan konflik antar tokohnya. Kak Sefryana Khairil menurut saya sukses menggambarkan tentang kuliner Italia, membuat saya terpancing rasa lapar setiap kali ada adegan memasak. Bagaimana kedisiplinan di dapur restoran diterapkan juga tergambarkan dengan baik. Ditambah lagi, judul-judul bab yang menggunakan istilah bahasa Italia dan ilustrasi foto monokromnya yang cantik. Juga ada selipan lagu-lagu yang menjadi daya tarik tersendiri.Cinta, mimpi, dan harapan merupakan jiwa dari cerita ini. 


Karakter dari tokoh Chef Narend menurut saya cukup menantang. Dihadapkan pada vonis sakit, dicampakkan kekasih, tanggung jawab pekerjaan, sekaligus hubungan tak dekat dengan satu-satunya adik adalah konflik batin yang menurut saya memang rumit. 

Tak heran, bagi saya, sosok Narend ini antara mengundang simpati tapi juga benci. Simpati karena dia merasa kesepian tapi tak sudi mengakui, sekaligus benci karena dia bersikap egois pada akhirnya, berdalih kondisi kesehatan dan perasaan sayang. 

Sedangkan karakter sosok Farra yang ceria dan berbakat menjadi semacam daya tarik bagi Narend dan Praya. Latar belakang keluarga Farra yang hangat dan harmonis juga turut mendukung cerita. 

Praya adalah tokoh pembantu, tokoh tersebut sebenarnya memendam kesedihan dan bayangan kekecewaan akan masa lalu keluarganya, namun dia bersikap tegar dan menyimpan semuanya sendiri. 


Praya mempunyai tokoh karakter yang sikapnya dewasa dan penyayang. Kelihatan sekali dia menyayangi kakaknya, meskipun hubungan mereka tak dekat.

Secara keseluruhan, Aftertaste digarap dengan apik dan menyajikan topik yang menarik. Kalian yang suka membaca kisah romansa sekaligus menyukai dunia kuliner Italia, akan dimanjakan oleh  berbagai resep menggiurkan sekaligus kisah yang mengaduk-aduk emosi dan meninggalkan kesan mendalam jika membaca novel yang satu ini.


Selamat membaca dan salam literasi ☺

#RCO7
#OneDayOnePost