Minggu, 29 September 2019

Pengasuhan Anak


Judul : 5 Guru Kecil-Kumpulan Kisah Berhikmah Seputar Pengasuhan Anak Bag. I
Pengarang: Kiki Barkiah, S. T.
Penerbit : CV. Mastakka Global Informa
Tahun Terbit : 2016
Cetakan ke- : 3
Tebal Buku : 241 Hal

    Pola Pengasuhan Anak adalah proses yang mempengaruhi seseorang, dimana orang tua menanamkan nilai-nilai yang dipercayai dapat mendidik dan mengontrol tingkah laku anak. Seperti halnya Kiki Barkiah dalam menuangkan perasaannya mengenai pola pengasuhan kelima anaknya, maka tersusunlah buku yang berjudul “5 Guru Kecil-Kumpulan Kisah Berhikmah Seputar Pengasuhan Anak Bag. I”.

Kiki Barkiah menuliskan 3 konsep dalam pengasuhan anak yaitu aspek intelektual, aspek emosional dan aspek spiritual. Ketiga aspek itu dikemasnya dengan kegiatan homeschooling yang ia pegang sendiri demi mendidik kelima putra-putrinya.

Buku ini bukanlah buku teori parenting, buku ini adalah buku bagaimana teori parenting diaplikasikan dengan penuh kesabaran dan keyakinan. Buku ini mengangkat kisah-kisah seputar pengasuhan anak yang mungkin sangat umum terjadi dalam keluarga.

Namun atas petunjuk Allah SWT, Kiki Barkiah mampu menyibak rahasia dan mengumpulkan hikmah yang berserak dari setiap permasalahan yang dihadapi dalam pengasuhan anak sehingga menjadi pelajaran berharga bagi para orang tua. 

Buku ini tidak hanya memberikan teladan dalam mengatasi berbagai konflik yang spesifik mengenai  seputar pengasuhan anak, namun juga memberikan hikmah yang dapat menjadi ruh dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan lainnya. Meskipun permasalahan yang diangkat adalah seputar pengasuhan anak usia dini dan remaja, namun hikmah yang tergali dapat menjadi pelajaran berharga bagi orang tua dengan segala usia.

Buku ini mempunyai sistematika penulisan yang baik karena setiap kisah yang ditulis sangat mengalir dari hati sehingga mengajak pembaca mengikuti alur pemikiran dari penulisnya. Selain itu, buku ini juga mampu menampilkan ide-ide yang unik karena bukunya lebih sangat menonjolkan aspek pola pengasuhan berupa quotes hasil karya dari salah satu anak Kiki Barkiah yang memiliki banyak kreativitas dalam bidang Seni.

Buku ini cocok dibaca oleh para orang tua dan calon orang tua yang mengharapkan generasi peradaban yang lebih baik. Pada halaman pertama buku ini pembaca akan mendapatkan suntikan semangat dalam mendidik anak-anaknya, quotes berbunyi seperti ini :


Tidak ada yang lebih sempurna dari Rasulullah SAW dalam pengasuhan anak, maka berilah ruang   dalam hati kita untuk menerima bahwa kita bias salah. Maka tidak perlu kita mengatakan ‘kami merasa gagal menjadi orang tua ‘ namun katakanlah ‘bersama Allah kami bisa lebih baik lagi.”

Buku ini mempunyai kekurangan dalam hal penyajian bentuk, seperti halnya pada bagian sampul dan kertasnya. Buku ini masih belum menarik dalam penyajian warna sampul masih kusam, kurang cerah dan kurang terang dan kertas yang digunakan masih menggunakan kertas berwarna buram. Apabila dikemas dengan kertas yang tebal penuh warna yang cerah akan menjadi daya tarik bagi  pembaca yang lebih luas lagi. Bahkan dapat menarik para remaja untuk membacanya juga.

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodob

Sabtu, 28 September 2019

Ayah Part 5

 


   "Ayo, bangun Aisyah! Aisyah yang Anin kenal adalah sosok gadis yang cantik, ramah, kuat dan tegar.  Jadi, bangunlah Aisy! Ayahmu sudah bahagia disinggasana-Nya.  Ayah butuh doamu, Aisy!" Ucap Anin  sembari mengusap lembut punggung sahabatnya.

Senja merona kejinggaan menjadi saksi bagi duka mendalam Aisyah. Betapa rindunya Aisyah kepada sosok laki-laki terhebat di keluarganya. Ayah adalah sosok lelaki yang tidak pernah mengeluh, tegas, kuat dan mempunyai hati yang lembut,  serta ketawakalan Ayahnya dalam menahan rasa sakit yang di derita semasa hidupnya.

Saat ini, bagaimanapun juga sosok Ayah sudah tiada di dunia. Namun, petuahnya akan selalu terpatri dalam diri Aisyah.

Lembayung senja membawa Aisyah untuk terus bertafakur kepadaNya.  Mengambil hikmah dibalik setiap ujianNya. Bahwa setiap jiwa akan merasakan yang namanya kematian dan meninggalkan orang yang dikasihinya. 

Hanya kepadaNya tempat kita kembali.  Tiada daya dan upaya kekuatan dan pertolongan-Nya.

"Allah sungguh menyayangimu dan Ayahmu, Aisyah.... Kau wanita yang kuat dan tegar.  Yakinlah, Ayahmu sudah bahagia. Kamu juga berhak bahagia. Jangan terus terpaku pada mendung kelabu dihatimu.  Ayo, pancarkan cahaya yang indah dari dirimu!" seru Anin. Dia tidak ingin sahabatnya itu terus bergelayut dalam duka kesedihannya.

"Bismillah, baiklah Nin.... Allah sayang sama aku ya?" Jawab Aisyah sambil meraih tubuh mungil Anin. Dipeluknya tubuh Anin dengan hangat.

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodob

Jumat, 27 September 2019

Welcome to Kluwung Market By Kampus Pelangi Ceria



🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈 

Hai, Sobat semua....😍😍😍 Jumat Ceria kali ini, kami mengadakan kegiatan Puncak Tema Keluargaku loh....Kami mengambil subtema tentang Profesi Keluarga. 

 Sobat semua, pasti punya keluarga kan dirumah? Nah, pasti mereka semua mempunyai pekerjaan toh...dari banyak pekerjaan, pasti ada yang bekerja sebagai karyawan di kantor, PNS, Polisi, Tentara, guru dan lain sebagainya. 

 Nah, kali ini di TK. Al Irsyad dan KB Al Irsyad 02 Cilacap atau lebih dikenal dengan nama kerennya adalah Kampus Pelangi Ceria. Jumat, 27 September 2019 memperkenalkan anak profesi pedagang. 



 Para pedagang diperankan oleh para ustadzah, sedangkan anak-anak diminta melakukan kegiatan proses jual beli. Barang yang mereka beli adalah hasil dari yang mereka bawa dari rumah. Uang koin yang digunakan untuk membeli dipinjami dari sekolahan.  

 Jadi, anak-anak benar-benar diajak untuk melakukan kegiatan belajar seraya bermain dan bermain seraya belajar dengan adanya kegiatan jual-beli yang sebenarnya. 

  Kegiatan ini diharapkan supaya anak-anak mengenal profesi pedagang, anak berani dan percaya diri untuk berproses kegiatan transaksi jual beli. 

 Wah, kegiatannya sungguh menyenangkan ya, sobat....kalian ingin bisa seperti kami anak-anak Kampus Pelangi Ceria? 

 Hayukkk, mulai dari sekarang jangan takut jika diajak ke pasar atau disuruh beli sesuatu di warung ya.... Hehe 

 Sobat semua, Sekian dulu ya info dari kami, semoga sangat bermanfaat ya... salam ceria dari kami 😍😍😍😍

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodob

Kamis, 26 September 2019

Ayah Part 4



  Sebulan sekali Aisyah selalu menyempatkan mudik ke kampung halamannya. Ia sangat menyukai bau lautan luas di dekat rumahnya.  
  
Deburan ombak dan desiran angin pagi itu meluruhkan hati Aisyah. Dipandanginya langit biru dan awan putih. Membuatnya tertegun sekaligus tertawan. 

Setiap kali mudik, Aisyah selalu menyempatkan berkunjung ke makam Ayah tercintanya dan meluapkan semua rasa dengan duduk di pinggir pantai dekat rumahnya.

Meskipun sering mengunjungi makam sang Ayah, Hati Aisyah masih  terus bergejolak. Mampukah dia menata hidupnya tanpa 
didampingi sosok ayah yang sangat dicintai dan disayanginya. "Ayah mampukah aku berpijak dan berjalan melangkahkan kakiku untuk masa depanku?" lirih kedua bibirnya seakan merintih pada ombak, laut, langit yang sedang dihadapannya.

“Nduk, jadilah orang yang jujur, insya Allah jalan hidupmu akan dimudahkan oleh Allah," nasehat Ayah yang selalu terngiang di palung hati terdalam Aisyah.

***

Gubrak! Bruk!

“Astaghfirullah!" Aisyah terjatuh dari atas ranjang kayu di kamar kostnya. Dia bermimpi bertemu Ayahnya.

Aku merindukan petuahmu, Ayah!” desah lirih Aisyah.

Kring…Kring! 

Aisyah terbangun dari jatuhnya, ia mendengar suara telepon genggamnya berbunyi dibalik bantal hello kitty kesayangannya. Lalu diangkatlah telepon dari Anindya teman sekamarnya.

“Aisyah, tolong bukakan pintu ya, aku sudah di depan kamar. Aku ketuk-ketuk lama kamu tidak ada jawaban. Aisyah tak menjawab segera dibukakan pintu kamarnya.

Setelah itu, mereka berdua asik melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Aisyah sambil   menulis diary berkata kepada Anin, "Nin...Aku merasa, Ayahku hanya sedang pergi jauh sebentar ya?", celetuk Aisyah kepada Anin yang sedang asik dengan hobi menggambarnya. 

Meski sedang asik menggambar, Anin tahu betul. Sahabatnya bernama Aisyah sangat terpukul dan sedih.  Hanya saja, ia pandai sekali menyembunyikannya. 

Gadis periang itu tidak pernah bosan dan berhenti bercerita akan ayah dan mamanya yang sangat dicintainya. 

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodop

Rabu, 25 September 2019

Asiknya Periksa Gigi Ala Kampus Pelangi Ceria


Selamat sore, sobat dumay ( dunia maya) semua 😍😍😍 lama nih tak bersua dengan kami anak Kampus Pelangi Ceria hehe.

Ceritanya nih, Hari Rabu tanggal 25 September 2019, kami melakukan kegiatan periksa gigi. Kami memeriksakan gigi di Klinik Al-Irsyad loh teman-teman....

Tempatnya lumayan jauh dari sekolah kami, sehingga kami harus menempuh perjalanan menggunakan angkot. Wah, rasanya kami senang sekali loh. Menikmati perjalanan naik angkot bersama teman-teman. Kami bercerita kesana kemari melihat jalan-jalan yang kami lewati.



Sesampainya di Klinik. Kami bertemu para perawat-perawat cantik dan baik pula. Sebelum diperiksa, kami diminta baris perkelompok oleh ustadzah. Lalu mengantri untuk ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan kami. Kami mengantri dengan senang hati.hehe



Kami satu persatu memasuki ruangan periksa kemudian gigi kami diperiksa oleh dokter. Wah, ternyata kami berani dan bahagia sekali loh teman-teman hehe

Teman-teman sahabat dumay bagaimana? Takut atau senang? Jika diperiksa giginya? Tentu berani donk ya ehehehe

Baiklah teman-teman, demikian sekilas info kegiatan kami hari ini ya. Salam ceria dari kami...oke oke oke yeeeeessssss 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻😍😍😍🤗🤗🤗🤗

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodob

Selasa, 24 September 2019

Ayah Part 3

   

    Dua bulan telah berlalu, Aisyah terus berjuang melawan duka mendalamnya. Ia dengan tekad kuat berusaha untuk terus sabar atas mendung di hatinya. Tepat Di kamar kost yang kecil, Aisyah selalu meluapkan rasa duka dan rindu kepada ayahnya dengan menulis. 

Siang itu, tak ada jadwal perkuliahan. Aisyah menyibukkan diri dengan menulis diary sambil mendengarkan nasyied yang berjudul "Ayah" kesukaannya. Bait cinta teruntuk ayah tercinta, ia rangkai dengan aksara yang indah.

Bait-Bait Cinta Untuk Ayah

Ayah... 

Meski mata ini tak dapat melihatmu
Meski telinga ini tak mendengarmu
Meski raga ini tak dapat menyentuhmu
Aku yakin, kau akan selalu ada untukku

Ayah... 

Dunia ini terlalu sempit tanpamu
Dunia ini terlalu pahit tanpamu
Meski kau tahu, kutak begitu

Ayah... 

Kekuatanmu adalah kekuatanku
Ketegasanmu adalah ketegasanku
Ketabahanmu adalah ketabahanku
Meski tanpamu adalah ketawakalanku

  Gelegar petir hati Aisyah terus berkecamuk kencang.  Tatkala ia menuliskan sebuah bait-bait cinta teruntuk Almarhum ayah tercintanya. 

Aisyah teringat pembicaraannya dengan sang ayah.

"Aku gak mau kuliah, yah.  Capek," Dengus Aisyah kesal. Rona wajahnya memerah dan hidungnya yang kembang kempis menahan rasa ketidaksukaannya. 

"Nak, Ayah ingin kamu kuliah. Anak Ayah perempuan.  Ayah hanya bisa mewarisi ilmu tidak bisa mewarisi harta. Jadi, Ayah ingin kamu kuliah ambil keguruan.  Jika kamu jadi guru, amal jariahmu kepada muridmu tak akan pernah terputus." rayu Ayah dengan halus kepada putri bungsunya.

"Impian Ayah, anak perempuan sebaiknya  dapat bermanfaat untuk orang lain dan pandai menjaga diri," lanjut Ayah meyakinkan Aisyah. 

"Nggih, Ayah," jawab Aisyah seraya menundukkan kepala,  Dikarenakan rasa hormat kepada Ayah tercintanya.

***bersambung

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodop

Pict foto bersumber dari google.com diedit dengan aplikasi photo editor android 🤗

Senin, 23 September 2019

Ayah Part 2

Oleh : asma_cnr26

Gemercik air hujan
Menetes ke dunia
Membawa karunia
Bagi semuanya

Aisyah suka sekali bersenandung, tapi senandungnya kali ini tak seperti biasanya.  Gema alunan gemercik air hujan yang turun dari langit menjadikan musik alami hatinya.

Sebongkah daging yang terdalam pada tubuhnya terus bergemuruh hebat. Hujan dari netranya pun tak dapat dibendungnya.   

Aisyah mengambil secarik kertas putih, lalu digoreskanlah kata demi kata yang tersimpan dari sukmanya. 

Untukmu, Ayah
Aku menyayangimu, Ayah
Dengarlah rintihan hatiku, Ayah
betapa sangat terpukulnya aku kehilanganmu
rasanya dunia ini semakin redup tanpamu

maafkan anakmu ini, Ayah
belum sedikitpun membalas segala jerih payahmu selama ini
kini hanya untaian doa yang dapat kubalas untukmu

lapangkanlah kubur ayahku Ya Allah
bahagiakanlah ia disisiMu 


***bersambung

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodob

Minggu, 22 September 2019

Ayah



Oleh: asma_cnr26 


   Angin malam berembus tenang.  Bintang gemintang berkelip mesra seakan-akan berdialog romantis dengan bulan disampingnya. 

Aisyah dan Anin takjub memandang indahnya langit malam itu. Tiba-tiba...Ting!

Sebuah pemberitahuan pesan dari telepon genggam mengagetkan keduanya yang sedang asiknya memandang langit malam itu. Agak setengah hati Anin meraih benda mungil tersebut. 

"Mbak, Saya masnya Aisyah. Minta tolong Aisyah disuruh untuk ke depan ya, Mbak."

Anin pun segera memberikan benda mungil miliknya kepada Aisyah. "Aisyah, ada pesan dari Masmu.  Coba baca deh." 

Setelah membaca pesan itu, Aisyah yang bertubuh gempal itu lincah meloncat ke bawah. Turun melewati tangga menuju ke halaman rumah kos pink ini. 

"Mas Wawan dan Mas Koko tiba-tiba ada di sini.  Ada apa Mas?” Tanya Aisyah. Kepalanya dipenuhi tanda tanya besar. 

"Ayo, pulang! Ayah sakit!” jawab Mas Wawan dengan tingkah aneh tidak seperti biasanya.  Bahkan bola matanya tak sedikitpun menatap Aisyah. 

Kepulangannya malam itu dipenuhi dengan kecemasan, degup seonggok daging terdalam didadanya semakin kencang. Dan otaknya terus berkelana mencari tahu apakah yang terjadi pada ayahnya. 

"Mbak... Aisyah tidak sedang mengalami sesuatu yang pernah terjadi kan?" Tanya Aisyah kepada Mbak Icha. 

Aisyah menahan kedua bibir yang bergetar seraya menahan hujan dari kedua netranya. Sesekali ia menghela napas. Dan Meyakinkan dirinya bahwa ia tak mengalami dejavu seperti apa yang dikiranya. 

"Tidak, Aisyah. Ayah sekarang sudah bahagia di singgasana-Nya. Sabar ya!" jawab Mbak Icha sambil sesenggukan memeluk adik bungsunya itu. 

Aisyah hanya terduduk diam, melihat Orang yang berlalu lalang sambil mengucapkan belasungkawa terhadapnya. 

Dua hari yang lalu, Ayah dengan semangatnya mengantarkan Aisyah si bungsunya ke terminal bus untuk terakhir kalinya. 

Tak disangka, buku kehidupan-Nya sungguh luar biasa. Bahwa setiap yang bernyawa pasti akan kembali kepada-Nya. 

***bersambung

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodop
#belajarmerangkaiaksara

Sabtu, 21 September 2019

Motivasi Dalam Tantangan


SUATU ketika, tepatnya saya hampir lupa hehe. Saya bersama teman mengikuti sebuah acara motivasi untuk para karyawan di tempat Saya bekerja. Training Motivasion yang diisi oleh Bang Hasan yang berasal dari Portugal (Purwokerto Turunan Tegal) hehehe....

Acara tersebut bertujuan supaya Saya dan teman-teman karyawan untuk terus menumbuhkan semangat dalam bekerja. Apapun masalahnya ketika bekerja, kita harus menjadi tim solid dalam mengembangkan lembaga pendidikan yang terbaik.

Dalam setiap lembaga mempunyai banyak karakter pekerja yang berbeda-beda, sehingga perbedaan tersebut jangan menjadi masalah dalam mengembangkan lembaganya. Namun, dapat dijadikan sebagai motivasi. Motivasi untuk terus bersatu dalam wadah lembaga yang profesional.

Ketika itu, ada salah satu teman bertanya kepada Bang Hasan, "Bang, Bagaimana cara Saya untuk menumbuhkan semangat dalam bekerja?"

Lalu, Bang Hasan balik bertanya," Apa tujuan Anda bekerja? Target apa yang Anda inginkan dalam bekerja?"

Teman saya hanya menggeleng.



Bang Hasan kemudian menjelaskan,
"Jika anda ingin semangat dalam bekerja, maka tentukanlah target dan tujuan anda".

Masya Allah, kata-kata itu makjleb dalam relung hati terdalam Saya. Saya pun turut bertanya dalam hati, " Apakah Saya sudah mempunyai target dan tujuan dalam hidup Saya?"

Hemmm...yah, itulah sekilas cerita beberapa waktu lalu. 

Bismillah....
Semoga dalam mengikuti challenge odob batch 7 ini, Saya mempunyai target dan tujuan yang jelas. Supaya apa yang dicita dan diimpikan Saya tercapai. 

Tujuan Saya mengikuti challenge ini adalah ingin menyalurkan bakat terpendam Saya dalam dunia tulis menulis. Saya hobby menulis sejak di bangku merah putih. Berawal dari menulis diary hingga saat ini.

Meski Saya pribadi belum tahu genre tulisan apa yang saya minati. Saya hanya berusaha untuk terus menulis. Bagi saya menulis adalah sahabat terbaik ketika kedua bibir saya tak dapat berucap dan teman kala hati ingin berbagi rasa.




Jadi, genre yang Saya tulis adalah sesuai mood. Ketika Saya sedang mood menulis fiksi, Saya tulis fiksi. Ketika Saya sedang mood non fiksi, saya tulis nonfiksi.

Kalau sahabat odob yang lain, kira-kira lebih ke genre mana ya? 

Apapun genrenya, terus semangatlah dalam menulis. Warnailah hidup ini dengan tulisan yang indah dan bermanfaat. Niscaya hidupmu mendapatkan berkat.

So, Keep istiqomah dan semangat menulis ya, sahabat odob. Kalian is the best 🤗

Salam Literasi 😘😍🤗

#challenge
#tantangan
#pekan2
#odobbatch7
#literasi

Jumat, 20 September 2019

Peragaan Busana Muslim Ala Kampus Pelangi Ceria


Hai, teman-teman semua. Jumat barokah ini, 20 September 2019. Kami anak didik Kampus Pelangi Ceria melakukan kegiatan Peragaan Busana Muslim loh....kegiatan tersebut dalam rangka Pekan Muharram 1441 H.

Peragaan busana muslim dilaksanakan dengan tujuan, supaya anak-anak tampil percaya diri dan berani tampil di depan teman-temannya. Wah, pasti seru ya, teman-teman. Hehehe

Alhamdulillah anak-anak semangat sekali dalam mengikuti kegiatan. Meski ada beberapa yang masih malu, tapi masih tetap mau tampil loh hehe

Usia kanak-kanak adalah usia di mana anak sedang emas-emasnya. Sehingga banyak dari mereka semangat dan antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.

Meski di akhir kegiatan ada beberapa yang sedikit sedih dan kecewa karena tidak mendapatkan kejuaraan. Namun, ustadzah menguatkan kami. Supaya kami lebih menerima dan semoga lebih baik lagi kedepannya.

Baiklah, teman-teman. Sekian dulu dari kami ya. Jangan bosan dengan liputan kegiatan sekolah kami ya. Cayo....

Salam Ceria 😘🥰😍🤗

#odobbatch7
#onedayonepost
#grupkairo
#belajarmerangkaiaksara

Kamis, 19 September 2019

Bermain Alat Musik Sederhana

Oleh : asma

Hai, teman-teman! Kami dari kelompok Saturnus Kampus Pelangi ceria, hari kamis ini,  tanggal 19 September 2019 melakukan kegiatan bermain musik dengan alat perkakas dari dapur.

Upsss, kenapa harus pakai alat dapur coba ? Bukankah alat musik yang lain banyak di sentra seni? Seperti senar drum, balera, kendang dan lain sebagainya.

Ternyata, ustadzah mengajak kami melakukan kegiatan bermain alat musik dari perkakas dapur, karena sangat berhubungan dengan tema. 

Dalam minggu ke enam ini, Tema yang sedang dibahas adalah Lingkunganku, sub tema tentang ruangan dapur. Kami diajak ustadzah jalan-jalan ke dapur sekolah. Di sana kami diminta melihat dan mengamati benda apa saja yang terdapat di ruang dapur. Kami juga diminta menyebutkan manfaat benda tersebut.

Wah, kami senang sekali loh...

Lebih senang lagi ketika ustadzah mengajari kami bermain musik dari perkakas dapur. Kami jadi mengenal, bahwa gelas itu mengeluarkan bunyi 'ting' jika dipukul menggunakan sendok. 

Lalu kami juga mengenal suara wajan jika dipukul akan mengeluarkan bunyi "tek tek" dan beberapa sendok bisa mengeluarkan bunyi 'icrik-icrik'. Kami yang awalnya tidak tahu menahu tentang suara bunyi benda menjadi tahu.

Teman- teman ingin bisa seperti kami bermain alat musik sederhana? Kalau mau, boleh kok teman-teman  bermain dengan ayah dan bundanya  di rumah masing-masing ya. Hehe

Salam Ceria dari kami 😘😘😘😘🤗🤗🤗🤗🤗

#odobbatch7
#onedayonepost
#grupkairo

Rabu, 18 September 2019

Sayap Surga Dunia Akhirat Anak : Ayah dan Ibu


Oleh : asma

Pagi ini cerah ceria sekali,  suasana yang diselimuti sinar mentari yang hangat membuat Ayah dan Bunda semangat bergegas mengikuti kegiatan parenting di Kampus Pelangi Ceria.

Awalnya masih sedikit yang datang untuk mengikuti kuliah perkembangan anak usia dini pagi ini.   Lama kelamaan,  teras halaman sekolah mulai terpenuhi.  

Bapak Indra Bayu Permana,  M.  Psi.  Begitu semangat dan bahagia sekali.  Karena masih banyak orang tua tersadar akan pentingnya ilmu dalam pendampingan buah hatinya. 



Berbagai teori banyak dikupasnya.  Namun,  disini saya tidak akan mengupas semua.  

Saya terketuk dan terkena ulu hati saya pada bagian.  Pola pengasuhan dan pendidikan anak terletak pada komunikasi kedua orang tuanya. Ketika orang tua baik dalam berkomunikasi.  Setidaknya energi positif ada dalam pola mendidik.  Namun, jika komunikasi tidak baik.  Maka,  energi negatif sedikit meracuninya. 

Anak itu ibarat burung,  wahai Ayah dan bunda....

Burung mempunyai dua sayap.  Kedua sayapnya itu digunakan untuk kekuatan mengepakkan sayapnya terbang ke angkasa luas. 

Begitupula anak,  anak membutuhkan peranan AYAH di sayap kirinya dan IBU di sayap kanannya.  Supaya anak dapat terbang tinggi menggapai apa yang dicitakannya atau diimpikannya.  

Untuk itu,  mari kita bersama untuk bersatu,  bekerjasama,  merajut kedua sayap untuk terus berdampingan dalam tumbuh kembang anak kita.  

Mari mendidik dengan Cinta yang indah teruntuk putra dan putri kita. Torehkan kenangan yang tak terlupakan. Dimulai dari hal yang kecil,  peluk hangat anak ketika sepulang sekolah dan bacakan dongeng terbaik yang dapat menginspirasinya. Semoga kelak kita dapat berkumpul hingga ke JannahNya. 

Salam ceria 😘😘😘

#odobbatch7
#onedayonepost
#KomitebesarTK&KB Al Irsyad 02 Cilacap,  bunda ENon Erlyna D. Wardani, Sari Farantaya, MC Ustadzah hebat Sary Ichoelz

Selasa, 17 September 2019

Aku Bisa Menjahit

Aku Bisa Menjahit
================
Oleh: asma



Hai, sobat dunia maya!😊🤗 jumpa lagi dengan kami anak-anak Kampus Pelangi Ceria ya hehe... kami mau berbagi cerita kegiatan hari ini. Boleh gak nih? Atuh boleh ya hihi 😁

Selasa, 17 September 2019, kami kelompok Neptunus bermain dan belajar di sentra seni. Kami diajak ustadzah bermain menjahit pola baju dan membuat gunting dari plastisin.

Pada awalnya, kami sudah menyerah, lalu  salah satu dari teman kami berkata, "Aku enggak bisa jahit, us!" Ucap Keefe sembari menggaruk-garuk kepala, pertanda ia memang merasa tidak bisa melakukan kegiatan menjahit. 

Namun, ustadzah terus berusaha memotivasi kami semua. Ustadzah memberi contoh terlebih dulu kepada kami. Lalu kami diminta ustadzah untuk mencoba melakukan menjahit pola gambar baju dengan perlahan. Pesan ustadzah kepada kami bahwa dalam menjahit harus pelan, fokus dan perhatikan lubangnya hehe

Kegiatan menjahit ini, benar-benar membuat kami berlatih mengembangkan fisik motorik, terutama melemaskan jari-jemari kami. Kami juga berlatih mengembangkan sosial dan emosional kami, yaitu kami harus sabar dan dapat mengendalikan diri, tiap lubang demi lubang kami dalam memasukkan benang.

Hingga Selang beberapa menit kemudian kami dapat menyelesaikan menjahit loh teman-teman hehe. Wah, rasanya senang sekali 😍😍😍 akhirnya, Kami Bisa Menjahit. Horeeeee!😍🥰

Ustadzah sangat sabar sekali dalam membimbing kami, kedepannya kami harus terus semangat dalam mengikuti kegitan tiap sentra di sekolah tercinta kami. Salam ceria 😍🤗

***

#odobbatch7
#onedayonepost

Baru sempat nulis challenge nih sobat dumay hehe. Seharian full kegiatan. Sampai gak sempat merangkai aksara hihi 😁

#groupkairo

Senin, 16 September 2019

Curhatan Mak N'Ces

Ceritanya, Mak N'ces sepulang sekolah merapikan rak buku. Tiba-tiba menemukan sebuah buku berjudul "40 hadist". Buku tersebut sampulnya penuh warna, tebal  dan cantik. Dalam hati ia berkata, "hemm...buku ini lama tak kubaca. Sepertinya, jika besok kubawa ke sekolah dan kubaca bersama anak-anak, pasti  mereka senang sekali ya...."

Kemudian Mak N'Ces membuka lembar demi lembar buku. Buku yang kurang lebih tebalnya 174 halaman, dibukalah, sampai di halaman 141 terdapat cerita bergambar. 

Mak N'Ces perlahan membaca gambar satu persatu dengan lirih hati berkata," Iiihhh, aku pernah merasakan dikomentari seperti gambar ini. Uuhhh, gak enak rasanya."

Maksudnya, pernah dikomentari, gendutlah, inilah dan itulah. Yah, namanya hidup pasti selalu ada yang komentar.hehe

Bola mata bergeser ke sebelah kiri halaman. Tepatnya halaman 140. Masya Allah, terdapat sepenggal hadits ke 33 berbunyi, "Barang siapa percaya kepada Allah dan hari akhir (kiamat) hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR Bukhari dan Muslim)

Belum lama Mak N'Ces membuat Quote, "Cukup tahu dan diam jika itu lebih baik" Pas banget dengan buku ini.

Huffttt....

***

Bismillah, semoga kita semua bisa menjaga lisan. Menjaga lisan memang sangatlah sulit sehingga muncul istilah "lidah tidak bertulang". Artinya sulit bagi kita untuk tidak berkomentar atas segala sesuatu. Rasulullah saw. memberikan tip yang indah dalam menjaga lidah, yaitu berkata yang baik saja atau lebih baik diam. Yuk, kita berlatih menjaga lidah.

#odobbatch7
#onedayonepost
#groupkairo

Minggu, 15 September 2019

Totalitas Tanpa Batas Ala Kampus Pelangi Ceria

Berbicara tentang totalitas, maka kami dari Kampus Pelangi Ceria sudah membuktikannya. Bagaimana tidak? Yah, sejak agustus 2016, kami selalu menjadi pionir dalam karnaval tingkat TK se-ekskotip Cilacap. Adakah yang tahu cilacap di mana? Kalau kalian tahu Pulau Nusakambangan. Nah, kami berada di dekat pulau tersebut.hehehe

Ceritanya nih, agustus 2016 Tim kami menjadi pemenang karnaval tingkat TK. Kami sengaja tidak menggunakan pakaian adat dalam karnaval. Kami membuat gebrakan kepada penonton dan juri. Bahwa kami benar-benar ingin totalitas tanpa batas dalam mengikuti karnaval.

Tim kami sengaja menyiapkan kostum dari bahan bekas, seperti plastik, kertas koran, kardus, dan lain sebagainya. Kami menyulap bahan bekas tersebut menjadi sebuah kostum yang cantik dan indah. Sehingga membuat juri dan penonton terpukau melihatnya. Terlebih lagi ketika kami di depan podium, kami atraksi dengan tarian dan lagu kebanggaan sekolah kami.

Ketika itu, suasana mendung dan gerimis lembut. Beberapa personil dari kami ada yang basah akibat percikan sisa air hujan tadi malam. Namun, Kami tetap semangat dalam mengikuti karnaval. 

Kendaraan para penonton penuh sesak di dekat area karnaval, jalan menuju finish pun macet total. Petugas lalu lintas sampai kelelahan mengatur kemacetan. 

Kemacetan juga karena para penonton semakin banyak mendekati tim kami. Ada beberapa penonton yang minta foto dengan tim kami. Wah, gak kebayang, rasanya senang sekali kami kala itu.



Kami benar-benar berusaha totalitas dalam penampilan karnaval. Adapun totalitas tersebut berkat kerjasama kami dengan komite sekolah serta para wali murid. Tanpa kerjasama yang baik dengan mereka. Apalah kami ini. Mungkin saja, kami belum bisa mendapatkan hasil terbaik.

Untuk itu, kami berusaha untuk mempertahankan kerjasama yang baik hingga tahun 2019 ini. Hadiah terbaik pun kami dapatkan di tahun ini dengan tema "batik karnival".

Motto sekolah kami adalah menjunjung tinggi kerjasama dan totalitas tanpa batas. Oke, oke, oke....yessss

Salam Ceria 😍🤗

#tantangan1
#odopbatch7
#weekend
#odop
#daretodare
#Satnit
#holiday
#challenge

Sabtu, 14 September 2019

Mengenal Tipe Manusia

Dalam perjalanan hidup, pasti kita sering berjumpa dengan banyak tipe manusia atau orang. Baik dalam dunia kerja maupun di Lingkungan Masyarakat.

Banyak hal yang kita temui bersama seluruh elemen manusia. Apalagi manusia yang bekerja dalam sebuah Tim. Setiap manusia/orang mempunyai ciri khas tersendiri.

Dalam hal ini, saya akan menuangkan beberapa tipe manusia/orang berdasarkan penjelasan Bang Hasan seorang motivator berasal dari Portugal.

Adapun tipe manusia, diantaranya :

1. Manusia ibarat gelas yang tertutup.
     Tipe manusia ini adalah orang yang sulit diberi masukan. Misal seorang atasan tidak mau menerima pendapat bawahan, bawahan harus kompak. Hal ini seperti orang yang inter keblinger nasibnya kandas.

2. Manusia ibarat gelas yang penuh isinya.
     Tipe manusia kali ini adalah orang merasa dirinya paling hebat, paling pintar.

3. Manusia ibarat gelas retak.
     Manusia dengan tipe ini merupakan orang yang merasa pintar namun pada dasarnya dia tidak hebat dan tidak tahu memahu apa-apa.

4.Manusia ibarat gelas yang paling jelek
    Gelas paling jelek disini yang dimaksud berisi air comberan. Sehingga manusia ini seperti orang yang suka mencari kesalahan orang lain.

5. Manusia ibarat gelas kosong.
     Tipe manusia ini adalah orang yang suka menerima masukan freezer. Orang yang pandai menerima masukan dan kritikan.

Demikian paparan beberapa tipe manusia. Semoga dengan penjelasan tersebut kita dapat mengambil ilmu dan manfaatnya.

Tulisan ini bersumber dari rangkuman kegiatan "Achievement Motivation Training yang diisi oleh Bang Hasan, Portugal.

#groupkairo
#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitas odob
#belajarmerangkaiaksara

Jumat, 13 September 2019

Asiknya Bermain Dolanan Tradisional


Hai...teman-teman sahabat dunia maya semuanya. Jumpa lagi ya dengan kami anak-anak Kampus Pelangi Ceria. 😍

Alhamdulillah, Pagi yang cerah, tepatnya hari jumat, tanggal 13 Semptember 2019. Kami melakukan kegiatan "Asiknya Bermain Dolanan Anak".

Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka puncak tema Diriku. Dalam tema Diriku terdapat beberapa sub-tema, salah satunya adalah Mainan Kesukaanku.

Oleh karena itu, kami melakukan kegiatan mengambil beberapa mainan tradisional, seperti lompat tali, boi-boian, unclang karet, tebak teman, bekel dan mainan tembuluk (buah kelapa kecil).

Semua mainan itu mengandung banyak pendidikan karakter, salah satunya adalah sikap sabar, sikap kerjasama dan sikap kebersamaan. 

Kaitannya dengan tema Diriku. Supaya anak-anak di masa sekarang terus mengembangkan sikap kerjasama yang tinggi serta mempunyai sikap toleransi terhadap sesama teman.

Sangat miris sekali di era gadget ini, hampir 90 % anak sudah terjangkit penyakit gadget atau dengan kata lain sudah ketergantungan game online via hp. Hal itu sangat disayangkan sekali.

Untuk itu, Ustadzah Kampus Pelangi Ceria baik sekali kepada kami. Kami dikenalkan oleh tim ustadzah tentang permainan tradional rasanya senang sekali. Beberapa teman kami sangat antusias mengikuti permainannya. 

Setiap satu permainan dimainkan oleh satu kelompok. Tiao permainan juga diberi waktu 15 menit dalam memainkannya. Kebetulan di sekolah kami terdapat 6 kelompok. Sehingga kami senang sekali melakukan tiap permainannya.

Ketika sedang asiknya bermain. Tiba-tiba bel berbunyi tepat pukul 09.30. Saatnya permainan dihentikan karena kami harus melakukan kegiatan selanjutnya di sekolah.

Wah, rasanya hari ini kami senang sekali loh teman-teman....Bagi teman-teman sahabat dunia maya semuanya, boleh kok memanfaatkan waktu dirumah untuk bermain Dolanan Tradisional seperti kami. Asik loh permainannya.

Sekian dulu ya dari kami. Sampai jumpa. Salam Ceria 😘😍🤗

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodop
#groupkairo
#belajarmerangkaiaksara

Kamis, 12 September 2019

Aku Bisa Menggoreng Keripik Bayam

Oleh : asma
Hai,  teman-teman! Kembali lagi dengan kami anak Kampus Pelangi Ceria....😘😘😘

Ceritanya nih,  Tepatnya hari Senin 09 September 2019, kami kelompok venus melakukan kegiatan cooking class di sentra Bahan Alam Cair loh....

Meski kami masih tergolong anak kelompok bermain yang usianya kecil-kecil.  Kami bisa melakukan kegiatan menggoreng keripik bayam. 

Awalnya,  kami tidak mengenal nama sayuran.  Tapi di sentra BAC ini.  Aku dikenalkan dengan tanaman sayuran.  

B-A-Y-A-M!!! Yah, Bayam.Tanaman yang mempunyai warna hijau dari batang dan daunnya hehe

Pertama-tama,  ustadzah mengajak kami menyebutkan bagian-bagian tanaman bayam.  Lalu kami diajari bagaimana cara memetik daun bayam dan mencuci daun bayam yang sudah dipetik. 

Cara memetiknya seperti ini teman-teman. Ujung ibu jari dengan ujung telunjuk menjepit tangkai daun.  Kedua kuku memotong tangkai.  Lalu sambil ditarik.  Wah, Akhirnya kami bisa melakukannya loh teman-teman hehehe

Yang kedua,  kami diajak membuat bumbu dan adonan tepung keripik bayam.  Bumbunya antara lain;  bawang merah,  bawang putih,  ketumbar,  kunyit dan garam.  Semua bumbu itu dihaluskan.  Kemudian dicampur dengan 3 sendok tepung terigu dan 7 sendok tepung beras serta diuleni dengan air hingga agak mencair sedikit. 

Yang ketiga,  kami mulai menggoreng keripik bayam. Pada awalnya kami takut,  karena dekat dengan kompor dan wajan berisi minyak goreng yang panas, tetapi ustadzah sangat sabar membimbing kami. Sampai akhirnya kami berani menggoreng keripik bayam hehe. Ternyata mengasyikkan loh teman-teman....

Tuh kan, Kami bisa menggoreng keripik bayam.  Kamu bagaimana teman-teman?!  😄 yukkkk.... Praktikkan di rumah bersama ayah dan bunda tersayang hehehe.... Salam ceriaaa dari kami... Cayoooo..... Oke oke oke yeeesssssss 😘😘😘🤗🤗🤗🤗🤗


#odobbatch7
#onedayonepost
#groupkairo
#belajarmenyusunaksara


Rabu, 11 September 2019

Adab Menjalin Pertemanan Dalam Islam


Berteman? Siapa sih yang tidak suka berteman? Kebanyakan orang dalam perjalanan hidup membutuhkan teman. Namun di masa sekarang ini sangat sekali menemukan sosok yang dapat dijadikan tempat berbagi rasa baik suka maupun duka.

 Nah, saat ini. Mari kita kupas bagaimana adab menjalin pertemanan dalam islam.
Islam sangat memperhatikan masalah adab. Bahkan tidak hanya adab saja yang dijelaskan dalam islam. Sebagai manusia yang berhamba kepada-Nya. Setidaknya kita harus mengetahui bagaimana adab-adab dalam berteman.

 Mengapa kita harus memperhatikan adab dalam berteman?

Karena dalam islam sudah dijelaskan secara sempurna. 

Adapun adab-adab berteman menurut islam adalah :

1. Berteman hanya karena Allah.

    Dalam berteman hanya diniatkan beribadah hanya karena Allah.   Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa yang ingin merasakan lezatnya iman hendaknya dia tidak mencintai seseorang kecuali karena Allah." (HR Ahmad)

2. Memilih teman yang baik.

    Memilih teman yang baik, sangatlah dianjurkan karena ibarat teman dengan pandai besi atau dengan yang pandai minyak wangi. Adapun penjelasan Rasulullah SAW bersabda :" Seseorang ada di atas agama temannya, maka hendaknya salah seorang kalian meneliti siapa yang dijadikan sebagai temannya." (HR Ahmad dan Abu Dawud)

3. Menjaga kerukunan.

    Menjaga kerukunan dengan tidak berselisih merupakan hal yang sangat disukai Allah.
  Karena Allah menjamin kepada mereka yang bertawakal  maka jaminannya  adalah surga.

4. Lemah lbut kepada teman.

   Lemah lembut merupakan perangai yang indah dan sangat dicintai Allah. Rasululah bersabda :" sikap lemah lbut tidak ada pada suatu kecuali akan memperindahnya dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecil akab membuatnya jelek." (HR Muslim)

5. Tidak berlebihan dalam mencintai teman.

   Cintailah dan sayangilah temanmu dengan sederhana dan tidak berlebihan. 

6. Menerima kekurangan teman.

 Menginginkan sosok teman yang sempurna adalah tak.mungkin.  Karena Allah menyukai seseorang yang manut dan rajin ke sekolah.

7. Jangan mencerca teman.

 Mencerca seorang teman memperlihafkan bahwa dirimu adalah tidak sabar dalam bersahabat dengannya. 

Baiklah, sahabat dumay semuanya. Demikian adab-adab yang telah dijelaskam dalam islam bahwa islm merupakan agama yang sempurna. Ajarannya luar biasa dalam menjalin pertemanan.

Semoga bermanfaat ya 😊

#Odobbatch 7
#one day one post
#Groupkairo

Sumber dari rangkuman materi Halaqah YAI

Selasa, 10 September 2019

Aku Memaafkanmu Part 2

Oleh : asma

Malam semakin larut, Aku memeluk icha yang sudah terlelap, Setelah beberapa dongeng pengantar tidur didengarnya. Perlahan, Aku mulai meraih telepon genggam, seharian tak kusentuh benda kotak hitam milikku. Entah mengapa terbit keinginan untuk berselancar di dunia maya. 

Jemari tanganku  terhenti pada sebuah postingan. Tante Diyah... perasaan baru kemarin kau pergi tanpa pamit. Ragamu tak ada disini, namun kau akan selalu ada di sini. Sampai kapanpun kau tak pernah tergantikan.

Seperti ada petir yang menyambar hatiku. Diyah adalah almarhumah istri yoyo dan yang menulis postingan tersebut adalah saudara kandung yoyo. Kakak iparku yang sedari kemarin selalu menyulutkan api di relung sukmaku. 

Satu kalimat itu saja sudah sukses meremuk redamkan perasaanku. Derai air mata berebut keluar tak tertahankan. Aku hanya bisa bersimpuh memeluk kedua lututku, hatiku terluka begitu dalam. Yoyo tergugu saat melihatku menangis sedemikian rupa. Diraihnya telepon genggam yang diremas olehku.

"Jadi, aku ini apa? Aku memang tidak dapat menggantikannya. Aku adalah aku." Pecah tangisku malam itu.

Yoyo terdiam demi membaca penyebab tangisku itu, bagaimapun juga Aku adalah istrinya saat ini dan sosok di masa lalu takkan bisa kembali.

Aku sudah mulai hilang kendali, aku melangkahkan kaki keluar kamar. Kuambil sebilah pisau, kubawa dan kuarahkan kepada Yoyo, " Sampai kapan aku akan terluka seperti ini, hah! Bunuh saja aku!" 

Bola mataku terbelalak beringas ke arah Yoyo. Yoyo hanya terdiam. Melihatku yang semakin naik pitam. Aku menjerit sekeras-kerasnya hatiku yang tertusuk tajam oleh kakak kandung Yoyo. Kumenangis sejadinya.

Seisi penghuni rumah terbangun, karena mendengar jerit tangisku yang membahana. Ibu ketakutan melihat kondisiku yang sudah kalut. Icha pun turut terbangun melihatku sembari berkata, "Umi kenapa?"

Aku terus meronta tak sadarkan diri apa yang kuperbuat.  Hanya sebuah postingan status di sosial media kakak ipar, membuat hati dan diri ini tercabik-cabik.  Di ujung tangisku,  Aku hanya dapat menguatkan azzam dalam hati. Biar aku menjadi rumput ilalang yang meski berulang kali diinjak dan dicabut, namun aku akan tetap kuat menghadapi dunia.

*bersambung

#odobbatch7
#Onedayonepost
#Groupkairo

Senin, 09 September 2019

Aku Memaafkanmu Part 1

Oleh : Asma Ummu Abdillah



Waktu itu, pagi hari di rumah mertua. Tak ada angin dan dan tak ada hujan, kakak ipar sedang duduk2 di ruang tamu. Aku sedang  menikmati rutinitas pagi, yaitu merapikan beberapa ruangan tengah.



Ketika sudah selesai menyapu di teras depan rumah, aku mendekati  kakak ipar dan mengajak ngobrol santai kala itu. 



Namun, entah kenapa. Tiba-tiba obrolan lama2 dirasa semakin membuat hati saya bergemuruh hebat. Seperti ada petir bahkan panah yang menusuk tajam relung hatiku.



"Hemmm....tahu gak, na...di sofa ini. Aku selalu bercanda ria dengan Diyah. Diyah itu sosok anak yang cantik dan baik. Kemana-mana selalu bersamaku. Diyah dan yoyo itu pasangan yang romantis. Selalu bikin aku iri . Gak nyangka udah pergi duluan." Kata si kakak ipar.



"Oh iya, mbak." Aku hanya menjawab singkat. Betapa berat rasanya menahan  gejolak panas dihati ini.



Lanjut kakak ipar,"kasihan yoyo masih muda ditinggal istrinya meninggal dan harus mengurus  anaknya sendiri."



Aku mulai gusar dan Rusti menatapku selidik seakan menambah gemuruh dalam atmaku.



"Iya mbak, aku tahu betul rasanya kehilangan seorang yang dicintai bahkan disayangi. Akupun merasakan bagaimana kehilangan bapakku dan akupun sampai tak bisa melihat  terakhir bapakku tiada. Ketika itu, aku masih di semarang. Tiba-tiba dijemput. Sesampinya di rumah,  bapak sudah dimakamkan." Kujawab sembari menahan embun di bolamataku.



"Kamu masih mending kehilangan bapak. Kalo yoyo kan kehilangan istri. Bedalah rasanya!" Ucap Rusti Sembari menatap tajam ke arahku.



Deg.



"Apa???masih mending???halooo...yang namanya kehilangan seseorang itu rasanya luar biasa. Aku tahu betul rasanya."  Ucap lirih hatiku dan sebongkah daging terdalamku semakin meronta, Seakan petir semakin menyambar atmaku. Berasa ingin jatuh air mata ini. Namun, kuberusaha kuat menahannya.



Aku tanpa permisi meninggalkan obrolan dan melanjutkan aktivitasku. Aku melanjutkan menyapu hingga ruangan dapur. Selasai melakukan rutinitasku, aku masuk kamar mandi. Menyalakan keran air. Menangis sejadi-jadinya.



Belum ada seminggu aku menjadi menantu dirumah mertua. Rasanya hatiku semakin terluka. Sakit rasanya.



Astaghfirullah...



Mampukah aku menjalani hidup baruku bersama yoyo. Jika masih bertemu dengan satu orang ini yang suka membanding-bandingkan hingga menusuk tajam relung hatiku.



Arrrgghhh.



*bersambung

#odobbatch7
#onedayonepost
#groupkairo