Selasa, 24 September 2019

Ayah Part 3

   

    Dua bulan telah berlalu, Aisyah terus berjuang melawan duka mendalamnya. Ia dengan tekad kuat berusaha untuk terus sabar atas mendung di hatinya. Tepat Di kamar kost yang kecil, Aisyah selalu meluapkan rasa duka dan rindu kepada ayahnya dengan menulis. 

Siang itu, tak ada jadwal perkuliahan. Aisyah menyibukkan diri dengan menulis diary sambil mendengarkan nasyied yang berjudul "Ayah" kesukaannya. Bait cinta teruntuk ayah tercinta, ia rangkai dengan aksara yang indah.

Bait-Bait Cinta Untuk Ayah

Ayah... 

Meski mata ini tak dapat melihatmu
Meski telinga ini tak mendengarmu
Meski raga ini tak dapat menyentuhmu
Aku yakin, kau akan selalu ada untukku

Ayah... 

Dunia ini terlalu sempit tanpamu
Dunia ini terlalu pahit tanpamu
Meski kau tahu, kutak begitu

Ayah... 

Kekuatanmu adalah kekuatanku
Ketegasanmu adalah ketegasanku
Ketabahanmu adalah ketabahanku
Meski tanpamu adalah ketawakalanku

  Gelegar petir hati Aisyah terus berkecamuk kencang.  Tatkala ia menuliskan sebuah bait-bait cinta teruntuk Almarhum ayah tercintanya. 

Aisyah teringat pembicaraannya dengan sang ayah.

"Aku gak mau kuliah, yah.  Capek," Dengus Aisyah kesal. Rona wajahnya memerah dan hidungnya yang kembang kempis menahan rasa ketidaksukaannya. 

"Nak, Ayah ingin kamu kuliah. Anak Ayah perempuan.  Ayah hanya bisa mewarisi ilmu tidak bisa mewarisi harta. Jadi, Ayah ingin kamu kuliah ambil keguruan.  Jika kamu jadi guru, amal jariahmu kepada muridmu tak akan pernah terputus." rayu Ayah dengan halus kepada putri bungsunya.

"Impian Ayah, anak perempuan sebaiknya  dapat bermanfaat untuk orang lain dan pandai menjaga diri," lanjut Ayah meyakinkan Aisyah. 

"Nggih, Ayah," jawab Aisyah seraya menundukkan kepala,  Dikarenakan rasa hormat kepada Ayah tercintanya.

***bersambung

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodop

Pict foto bersumber dari google.com diedit dengan aplikasi photo editor android 🤗

5 komentar:

  1. Dan saya selalu merinding membaca ttg ini

    BalasHapus
  2. pernah terputus." rayu Ayah dengan halus kepada putri bungsunya.

    Sebelum kata rayu pake koma ya. "Pernah terputus[,]" rayu Ayah

    Lanjutkan kak asma;)

    BalasHapus