Kamis, 12 Desember 2019

Fenomena Gejala Erep-erep atau Sleep Paralysis



Teman-teman pernah merasakan yang namanya erep-erepen? Erep-erepen berasal dari bahasa jawa yang artinya ketindihan. Fenomena erep-erep atau tindihan, adalah suatu fenomena kaku atau lumpuhnya seluruh anggota tubuh ketika hendak terjaga dari tidur. Seluruh anggota tubuh tidak bisa berbicara. Erep-erep biasanya diikuti atau didahului oleh halusinasi atau mimpi yang menakutkan.

Mengapa erep-erep terjadi? Ada yang berpendapat bahwa hal itu terjadi karena ada urat saraf yang terjepit sehingga menghalangi proses ‘menuju sadar penuh’. Bahkan ada pula yang berpendapat bahwa erep-erep adalah akibat diganggu, diduduki atau dihisap napasnya oleh setan. Benarkah demikian? Tentu tidak demikian. Sebenarnya erep-erep bukan  dikarenakan urat saraf yang terjepit, ditindih atau diduduki oleh setan aat kita tidur, tetapi karena tidak siapnya tubuh saat otak kita sudah bangun dari tidur. Dalam istilah medis disebut Sleep Paralysis.

Begini penjelasannya. Tidur, sebenarnya memiliki tahapan-tahapan. Mulai dari tidur ringan  (setengah sadar), tidur dalam, tidur lebih dalam, dan tahap REM (Rapid Eye Movement = gerak mata cepat ). Saat tidur berada pada tahap REM inilah mimpi terjadi. Saat kondisi tubuh terganggu (missal karena kelelahan, kurang tidur atau stress), maka gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Pada kondisi tersebut, kesadaran  tubuh bergeser dari  tahap sadar ke tahap tidur yang paling ringan, kemudian langsung melompat ke tahap REM.  Oleh sebab itu, ketika otak tiba-tiba terbangun dari tahap REM, Tubuh ternyata belum siap. Disinilah kelumpuhan tidur terjadi. Saat otak telah sadar, tapi ternyata tidak diikuti oleh tubuh, sehingga badan seakan lumpuh atau tak bisa bergerak.

Pertanyaan selanjutnya ialah mengapa kejadian tersebut hampir selalu diikuti atau didahului oleh halusinasi munculnya sosok lain, bayangan seram, orang asing atau orang-orang yang kita kenal? Hal ini bisa dijelaskan bahwa halusinasi atau ‘penampakan’ tersebut sebenarnya adalah mimpi dari tidur tahap REM yang masih terbawa saat tubuh lumpuh.

Jadi, jelas bahwa Sleep Paralysis bukan dikarenakan urat saraf terjepit atau diduduki setan, tetapi karena tidak selarasnya kesiapan otak dan tubuh untuk bangun dari tidur. Meski demikian, penyebab terjadinya sleep paralysis secara medis belum diketahui pasti. Diantara beberapa factor yang diduga sebagai penyebab munculnya sleep paralysis, antara lain: kurang tidur, kelelahan, stress atau terlalu banyak beban pikiran. Bahkan, penggunaan obat-obat tertentu juga dapat menjadi pemicu munculnya sleep paralysis.

Apakah Sleep Paralysis bisa dicegah atau di atasi?

Memang belum ada riset spesifik untuk meneliti bagaimana mencegah dan mengatasi Sleep paralysis ini. Namun beberapa hal dapat dilakukan untuk menghindarinya, seperti : tidur cukup dan teratur, mengkondisikan kenyamanan ketika hendak tidur,  dan menyingkirkan segala beban pikiran ketika hendak tidur.

Namun, yang lebih penting dari itu semua adalah tidak lupa berdoa kepada Allah SWT agar Dia selalu menjaga kita, baik saat tidur maupun sat terjaga. Kembali lagi adalah kunci semua itu dikembalikan lagi pada Dia, Tuhan Yang Maha Segala Kuasa.

Bahwa pentingnya sebuah doa dalam segala hal, tak hanya ketika kita berada diluar rumah. Didalam rumah pun ketika saat akan istirahat merebahkan badan ke dalam ranjang, ada sebuah tuntunan doa dariNya.

Semoga kita semua dapat mencegah erep-erepen atau Sleep Paralysis dengan perbanyak doa dan mendekat padaNya. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat diterima oleh pembaca dan sangat bermanfaat pula.

Wallahu ‘Alam bishowab
Barakallahu Fiikum

#KelasNonfiksi
#OneDayOnePost

3 komentar:

  1. Bagus kakakku, artikel yang bermanfaat buat kita, senang membacanya
    #semangat

    BalasHapus
  2. betul...selalu berdoa sebelum bubu...biar dijaga dari gangguan setan

    BalasHapus