Sabtu, 14 Desember 2019

Hore....Aku Bisa Membatik


Teman-teman tentu sudah tahu kan, bahwa batik merupakan warisan budaya leluhur kita. Bahkan sampai-sampai ada negara yang ingin mengakui warisan budaya leluhur kita loh....sehingga pada akhirnya Pemerintah Indonesia atas putusan UNESCO menetapkan Hari Batik Nasional tepat pada tanggal 2 Oktober. Nah, teman-teman setiap memperingati hari batik disuruh menggnakan baju Batik sebagai bentuk peringatannya.

Berkaitan dengan Hari Batik, bulan Oktober kemarin. Adik-adik tercinta kita dari Kampus Pelangi Ceria KB Al Irsyad 02 Cilacap & TK. Al Irsyad Cilacap jalan beo timur mengadakan kegiatan praktik membatik.

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut ialah sebagai pembelajaran yang menghargai warisan budaya leluhur dan kreativitas nenek moyang. Kali ini tamu gang diundang untuk membimbing seorang pengusaha batik tradisional dari Kamoung Asmat, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap. Itu loh, tempatnya tepat di dekat Bandara Tunggul Wulung Cilacap.

Perusahaan Home Industry tesebut dimiliki oleh Bu Sumarni, yang hadir bersama teman-temannya dalam rangka mengajar cara membatik. Anak-anak nampak sangat antusias dan penasaran ingin segera praktik membatik.

Kegiatan tersebut dimulai pukul 08.30, dimulai dengan penjelasan pengantar tentang proses membatik oleh Bu Sumarni.

Aktivitas diawali dengan persiapan, dimana anak-anak akan diberi kain putih yang sudah dibentuk berbagai motif, seperti bunga, ikan, daun, angry bird dan lain sebagainya. Kemudian setelah mendapatkan selembar kain, anak-anak diminta memulai membatik dengan melukis menggunakan lilin atau malam yang dipanaskan. Alat lukis yang digunakan adalah bernama canthing, peralatan khusus membatik. Diharapkan anak-anak mengikuti pola yang sudah disediakan sebelumnya.

Kegiatan ini kelihatannya mudah ya teman-teman....tapi ternyata praktiknya tidak semudah yang kita bayangkan. Dalam.menggunakan canthing lukis, teman-teman harus belajar mengendalikan diri dan penuh kehati-hatian supaya hasil lukisannya sesuai yang diharapkan. Belum lagi kalau ada lilin yang tumpah dari canthing, maka hasilnya tidak akan sesuai yang diinginkan.

Untuk tahapan selanjutnya adalah kegiatan mewarnai. Sebelum kain di celupkan ke pewarna, anak-anak diminta untuk meneliti ulang, apakah lukisannya sudah sesuai harapannya. Setelah itu dimasukkan ke dalam air garam yang dicampur dengan pewarna agar warna yang dihasilkan tidak luntur.

Setelah kain dicelupkan ke pewarna, barulah tahapan berikutnya melepaskan lilin-lilin yang menempel pada kain. Seharusnya, proses dilakukan dengan cara merebus kain hingga lilinnya larut. Namun, untuk lebih mudah praktiknya di Kampus Pelangi Ceria, maka langsung saja dibilas dengan air aki sambil digosok-gosok supaya hilang lapisan lilinnya. Proses terakhir adalah penjemuran kain. Selesai deh teman-teman, praktik membatik kita kali ini hehe....

Prosesnya begitu mudah dan sederhana kan, teman-teman? Kegiatan membatik dapat menjadi proses pengenalan kepada anak-anak didik di Kampus Pelangi Ceria ini. Jika teman-teman tertarik, tentunya teman-teman bisa belajar membatik dengan Bu Sumarni, atau ahli membatik lainnya yang ada di Kota tempat tinggal teman-teman. Hehe.... Hore....akhirnya kami bisa membaik ! Hehe

#kelasNonFiksi
#OneDayOnePost

1 komentar: