Kamis, 12 Desember 2019

Mengapa Wanita Berkumis?



Berkumis adalah identik dengan sosok namanya laki-laki. Laki-laki ditumbuhi kumis itu sudah kodratnya dan juga bisa dipengaruhi karena faktorketurunan, atau juga karena masa pubertas menjadikan hormone testosterone meningkat sehingga tumbuhlah kumis pada laki-laki.

Nah, kali ini. Pria dan wanita secara fisik telah diciptakan oleh Allah secara berbeda, meski ada juga kesamaannya di sana-sini. Masing-masing memiliki ciri tertentu yang menjadi penanda khas dan tidak terdapat pada jenis kelamin yang lain. Misalnya, ciri khas fisik laki-laki adalah dada yang bidang, suara berat, berotot menonjol, berkumis dan berjanggut.

 Lalu apa jadinya jika ada ciri fisik khas laki-laki muncul pada diri perempuan? Kumis yang identic dengan ciri fisik pada laki-laki tumbuh halus pada perempuan. Meski tumbuhnya tak selebat laki-laki. Mengapa kumis, yang merupakan ciri seorang laki-laki, muncul pada perempuan? Apakah ini pertanda ia berkelamin ganda, dan apakah perempuan yang berkumis dapat hamil dan melahirkan?
Ternyata menurut para pakar kedokteran, munculnya kumis pada perempuan dipicu oleh adanya hormone androgen. Pada tubuh pria dan wanita sebenarnya terdapat hormone androgen ini, namun dalam volume yang berbeda. Pada wanita, kadar hormone androgen hanya boleh ada maksimal 10% dari jumlah hormone yang ada pada pria.

Jadi, bila pria memproduksi hormone androgen 6-8mg perhari, misalnya, maka wanita seharusnya hanya memproduksi kurang dari 0,5 mg perhari. Kadarnya memang sulit dinyatakan dengan pasti, karena nilainya berfluktuasi bergantung pada usia, siklus haid dan status menopause wanita.

Banyak hal yang dapat memicu meningkatnya hormone androgen ini. Bisa karena factor genetic atau keturunan, terlalu banyak mengkonsumsi obat yang mengandung steroid, tekanan stress atau karena pola makan yang tidak sehat.

Efek dari kelebihan hormone androgen ini akan menimbulkan tanda hirutisme yaitu munculnya rambut atau bulu pada wajah dan punggung. Jika yang muncul adalah pada wajah, maka tumbuh kumis atau bahkan janggut. Sebenarnya hirutisme ini bukanlah penyakit yang berbahaya. Hirutisme juga bisa dihilangkan dengan terapi hormone. Tetapi jika merasa terganggu dengan munculnya kumis atau janggut, cukup dengan dicukur atau waxing, meski tetap ada kemungkinan tumbuh lagi.

Wanita berkumis susah hamil?

Mungkin ini pertanyaan yang paling membuat penasaran. Mitosnya, wanita berkumis ini akan susah hamil, tetapi sebenarnya mereka tidak mengalami kesulitan untuk hamil. Namun jika hormone androgen pada perempuan kadarnya terlalu tinggi, ia akan menyebabkan bulu yang tumbuh begitu lebat dan siklus haid tidak teratur.

Siklus haid yang tidak teratur ini merupakan salah satu ciri dari penyakit yang disebut Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). Penyakit ini disebabkan oleeh ketidakseimbangan hormone dalam tubuh perempuan sehingga menyebabkan gangguan pada organ dan system reproduksinya. Jika ini yang terjadi, maka perlu segeraberkonsultasi ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.

Pertanyaan selanjutnya apakah kumis pada perempuan menjadi pertanda bahwa ia berkelamin ganda? Jawabannya adalah tidak. Jenis kelamin ditentukan oleh banyaknya kromosom  sex pada inti  selnya, bukan pada munculnya kumis atau tidak. Jika ia memiliki kromosom sex “XY” maka ia adalah pria, dan jika ia memiliki kromosom sex “XX” maka ia adalah wanita.

Memang akan terasa sangat mengganggu saat tumbuh rambut di daerah yang tak diinginkan. Namun tak perlu khawatir, karena urusan ini bisa diatasi dengan waxing, mencukur, atau menggunakan krim yang menghambat pertumbuhan rambut tersebut.

#KelasNonFiksi
#OneDayOnePost

2 komentar:

  1. Asyiiik kakakku, ini keren sekali, kumisnya beda pasti lembuuuuut bikin cakep nggih
    #semangat

    BalasHapus