Judul :
Menyembuhkan Sakit Mencerdaskan Hati (Menjawab Fenomena Pengobatan dan
Perdukunan)
Penulis : Ibnu
Qayyim Al Jauziyah
Penerjemah :
Saifuddin Aman
Penerbit
:Pustaka Al Mawardi
Tahun Terbit :
2009
Pada dasarnya,
semua penyakit pasti ada obatnya. Allah tidak akan menurunkan penyakit kecuali
bersamanya diturunkan obat. Rasulullah SAW memberitahu bahwa asas kesehatan
adalah menjaga keseimbangan. Disebuutkan dalam hadist : ‘ Perut adalah sumber
penyakit dan memelihara antibody adalah pokok penyembuhan. Itulah kaidah
kesehatan fisik dalam ajaran islam.
Agar manusia
tidak mudah jatuh sakit, maka Allah memberi peringatan : Makan dan minumlah,
dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan (Qs. Al a’raf :31) berlebih-lebihan berarti mengundang
kehancuran.
Sebenarnya
penyakit fisik itu bermula dari penyakit psikis atau mental. Bahkan menurut
penelitian para ahli, penyakit fisik 80 % diakibatkan oleh mental yang rusak
dan pikiran yang tidak benar. Rusaknya mental dikarenakan bergelimang dosa dan
kemaksiatan, maka Allah akan kirimkan penyakit yang belum pernah ada
sebelumnya.
Penyakit dan
penyembuhan adalah sebuah keniscayaan yang akan terus ada dan berkembang
sepanjang kehidupan. Fenomena penyakit baru akan terus bermunculan. Fenomena
pengobatan cara-cara baru juga akan terus diketemukan, begitu pula fenomena
perdukunan.
Ibnu Qayyim Al
Jauziyah telah menangkap isyarat fenomena-fenomena tersebut sepanjang zaman.
Maka beliau menulis buku Al Da’ wa ad-Dawa’. Yang diterjemahkan oleh ustadz
Saifuddin Aman dengan judul “Menyembuhkan Sakit Mencerdaskan Hati, The Trutch
of Ilness and Healing. Dengan dasar Al Quran dan Al Hadist , beliau ungkapkan
sumber-sumber penyakit. Dengan metode yang disarikan dari Al Quran dan Hadist
Beliau memberitahu cara menyembuhkan sakit, baik sakit fisik maupun sakit jiwa.
Nah, pada
kesempatan kali ini, saya akan sedikit mengupas mengenai persamaan atau
perbedaan mengenai asal muasal buku ini dengan kondisi Negara kita.
Sudah dijelaskan
di atas bahwa Ibnu Qayyim telah menangkap fenomena-fenomena sehingga beliau
menuliskannya dalam bentuk tulisan. Sebenarnya tidak jauh beda, pada zaman
Rasulullah memang sudah marak adanya pengobatan dengan perdukunan. Seperti halnya,
di Negara kita ini.
Pada halaman 9,
Saifuddin Aman menuliskan bahwa:
Kabar dari Jawa
Timur di permulaan 2009 cukup menggemparkan masyarakat disaat negeri ini sedang
mempersiapkan pesta demokrasi. Ribuan orang berjajar antri hanya demi
mendapatkan celupan batu untuk sembuh. Dunia mencatat, baru kali itu ada
antrian manusia begitu panjang untuk berobat. Di Jakarta dan kota-kota lain,
betapa banyak orang antri sesudah shubuh hanya
ingin mendapat usapan batu giok atau getaran magnet untuk sembuh,
pengobatan gratis katanya. Singkat Cerita Dimana ada kabar tentang pengobatan
yang manjur, orang akan memburunya, sekalipun di puncak gunung.
Dari cuplikan
tersebut terdapat persamaan bahwa di
Negara kita Indonesia terjangkit perilaku masyarakat yang irrasional. Masyarakat yang masih menganut paham kepercayaan dan perdukunan. Sehingga menimbulkan beberapa sebab terjadinya fenomena seeperti itu. Adapun
beberapa sebabnya adalah :
Pertama,
pemerintah belum mampu memberikan pendidikan dan pencerahan kepada masyarakat,
dan juga belum mampu menjamin ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan.
Kedua, para
ulama kurang berperan dalam menyebarkan akidah yang benar.
Nah, Ulama Besar
Ibnu Qayyim Al Jauziyah (Th 1292) mengulas dengan detail tentang faktor-faktor
yang menjadi penyebab timbulnya penyakit dan factor X yang menjadi penentu
kesembuhan. Dan inilah buku beliau yang menjadi referensi utama bagi kita yang
terbebas dari sakit, menemukan penyakit dan sekaligus menyembuhkannya. Membaca
buku ini, tidak saja Anda menjadi manusia yang sehat, tetapi Anda akan menjadi
manusia yang cerdas hatinya. Hati yang cerdas akan mengantarkan Anda meraih
sukses dan selamat, dunia dan akhirat.
Perbedaannya
dengan Negara kita adalah bahwa Negara kita menganut berbagai macam madzhab,
baik hambali atau syafi’I dan yang lainnya. Namun dalam buku karya Ibnu Qayyim
Al Jauziyah ini yang diterjemahkan oleh Saifuddin Aman. Beliau Keislamannya
firkahnya menganut paham Sunni bermadzhab Hambali.
Sehingga
pemahaman ini masih banyak yang belum dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
Hanya pada madzhab tertentu yang dapat menerimanya.
Untuk itu,
Apapun madzhab yang mengalir dalam tulisan buku ini. Jika bermanfaat maka
gunakan sebaik mungkin ilmunya. Namun jika tak sesuai maka jauhilah dan tak
perlu menggunkannya.
Demikian uraian
isi Buku ini berdasarkan Persamaan atau perbedaan Negara asal penulis dengan Negara
kita Indonesia tercinta ini. Bacalah buku
ini, enggak akan nyesel kok. Ilmunya mendaging sekali.
Salam Literasi
Cilacap, 16 Des’
2019
Menyembuhkan
Sakit Mencerdaskan Hati, Ibnu Qayyim Al Jauziyah dialih bahasakan oleh
Saifuddin Aman, Pustaka Al Mawardi, 2009
#Tugas 2 RCO6
#OneDayOnePost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar