Mencatat Impian sebagai Resolusi
Pribadi Di Tahun 2020
Impian? Hamper semua orang
mempunyai banyak impian. Impian itu sendiri memiliki makna sesuatu yang
diharapkan atau dicita-citakan. Nah, impian tak hanya sebagai impian. Seseorang
jika ingin impiannya tercapai, maka harus segera menuliskannya dan melakukan
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Pada kesempatan kali ini, saya
pribadi ingin mengingat kembali apa harapan, cita-cita dan impian selama ini. Yah,
setelah telisik demi telisik. Alhamdulillah, ucap syukur tak terhingga kepada
Allah yang Maha Segalanya. Tanpa kuasanya di tahun 2019 ini saya masih menjadi
pribadi yang introvert dan tak berkembang.
Namun, tak henti-hentinya juga
ucap syukur kepada teman yang selalu mensupport saya untuk dapat mengembanagkan
bakat dan minat saya dalam dunia kepenulisan. Meski tulisan saya masih seperti
urap atau kluban yang semua jenis sayuran dicampur dan diurap-urap menggunakan
sambal dan parutan kelapa. Hemmm, kalau dimakan enak sih tak apa. kalau tak
enak? Hanya akan menjaadi makanan mubadzir yang dibuang sia-sia.
Berkaitan dengan hal menulis ini,
saya tak ingin beberapa tulisan saya berisi sampah yang dapat dibuang kapan
saja. Saya ingin menjadi pribadi yang produktif dan menghasilkan sebuah tulisan
yang bermanfaat bagi pembaca.
Pada awal tahun 2019 ini, saya
pribadi memberanikan diri mengikuti sebuah komunitas menulis, waktu itu belum
mengenal komunitas one day one post. Tepatnya komunitas writing challenge ini
yang memfasilitasi saya menjadi pribadi yang tidak introvert. Saya menjadi
pribadi yang berani menuangkan segala rasa danbeban di dalam hati menjadi
sebuah tulisan.
Karena dengan menulis bagi saya
pribadi adalah menjadi terapi jiwa, teman berbagi dikala suka dan duka. Nah,
pertengahan 2019 saya dapat mewujudkan impian saya berupa buku antologi puisi
dengan judul buku “Kidung Ramadhan” bersama teman-teman Komunitas Nderes
Literasi.
Tak jauh dari itu saya bertemu
dengan komunitas odop, tepatnya bulan ramadhan yaitu Ramadhan Writing
Challenge. Di komunitas ini, saya
semakin mendapat suntikan semangat dalam dunia kepenulisan. Dari berbagai
banyak karakter teman saya pahami dan saya baca bagaimana gaya penulisannya. Saya
menjadi semakin belajar bagaimana cara menuangkan ide sebuah tulisan menjadi
tulisan yang bermanfaat.
Dari semua itu, saya dapat
mengambil kesimpulan. Jika ingin menjadi pribadi yang produktif dalam
kepenulisan, maka perbanyaklah berlatih dengan bergabung komunitas menulis.
Nah, di akhir 2019 ini, saya
semakin tertantang mengikuti kelas Non Fiksi One Day One Post. Meski pada
awalnya saya salah masuk kelas. Tak berminat di non fiksi. Namun apa boleh buat
ternyata saya semakin banyak mendapatkan ilmu yang bermanfaat, seperti optimasi
blog. Selama ini blog yang saya miliki belumlah apa-apa. Masih terbengkalai
hanya sebagai tempat curahan hati melalui menulis.
Setidaknya di tahun 2020 saya
ingin mencatat beberapa impian sebagai resolusi menulis,
1. Saya
ingin Membuat buku aktivitas anak usia dini dengan metode Montessori
2. Saya
ingin semakin banyak mengikuti komunitas menulis sebagai alat pengasah
kemampuan menulis saya
3. Saya
ingin berbagi ilmu kepenulisan dengan mengenalkan literasi pada lingkungan
sekitar dimulai dari anak usia dini hingga anak remaja
Ketiga impian kecil saya di tahun
2020 mendatang, semoga tak hanya sebuah catatan impian belaka. Setidaknya saya
harus berproses untuk menggapai impian itu.
Bismillah, jangan pernah berhenti
menulis dan menorehkan karya. Hanya dengan karya adalah sebagai warisan ilmu
yang tak pernah berhenti mengalir. Terus menulislah, ora nulis tuman! Semboyan saya
semenjak mengikuti komunitas menulis.
Terima kasih pula kepada komunitas
ODOP Batch 7, ilmu yang luar biasa saya dapatkan dari komunitas ini tak akan
pernah terlupakan bagi saya. Sebagai pelecut saya untuk terus berkarya. Meski
saya pribadi masih menuliskan sebuah tulisan sampah, setidaknya jangan pernah
berhenti berkarya.
Kesan yang luar biasa saya
dapatkan dari komunitas ini, meski saya pribadi adalah peserta yang tak aktif,
setidaknya saya adalah seorang pengamat semua teman-teman di grup. Meski banyak
hal yang membuat hati saya sensitive, namun saya berusaha menjadi pribadi yang
dapat menerima segala perbedaan. Setiap manusia mempunyai banyak karakter. Terlebih
dalam hal menuangkan ide. Isi Kepala orang masing-masing juga berbeda. Setidaknya
dari perbedaan itu diambil hikmah dan pelajarannya.
Sukses selalu untuk ODOP,
TERUSLAH MENELORKAN BIBIT-BIBIT PENULIS YANG LUAR BIASA! HIDUP ODOP, Salam LITERASI…CAYOOOO 😍🤗
#KelasNonFiksi
#OneDayOnePost
#TantanganPekan4
#KesanPesanOdoPbATCH7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar