Minggu, 15 Desember 2019

Tantangan Pekan 4 : Mencatat Impian sebagai Resolusi Menulis Pribadi di Tahun 2020


Mencatat Impian sebagai Resolusi Pribadi Di Tahun 2020

Impian? Hamper semua orang mempunyai banyak impian. Impian itu sendiri memiliki makna sesuatu yang diharapkan atau dicita-citakan. Nah, impian tak hanya sebagai impian. Seseorang jika ingin impiannya tercapai, maka harus segera menuliskannya dan melakukan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Pada kesempatan kali ini, saya pribadi ingin mengingat kembali apa harapan, cita-cita dan impian selama ini. Yah, setelah telisik demi telisik. Alhamdulillah, ucap syukur tak terhingga kepada Allah yang Maha Segalanya. Tanpa kuasanya di tahun 2019 ini saya masih menjadi pribadi yang introvert dan tak berkembang.

Namun, tak henti-hentinya juga ucap syukur kepada teman yang selalu mensupport saya untuk dapat mengembanagkan bakat dan minat saya dalam dunia kepenulisan. Meski tulisan saya masih seperti urap atau kluban yang semua jenis sayuran dicampur dan diurap-urap menggunakan sambal dan parutan kelapa. Hemmm, kalau dimakan enak sih tak apa. kalau tak enak? Hanya akan menjaadi makanan mubadzir yang dibuang sia-sia.

Berkaitan dengan hal menulis ini, saya tak ingin beberapa tulisan saya berisi sampah yang dapat dibuang kapan saja. Saya ingin menjadi pribadi yang produktif dan menghasilkan sebuah tulisan yang bermanfaat bagi pembaca.

Pada awal tahun 2019 ini, saya pribadi memberanikan diri mengikuti sebuah komunitas menulis, waktu itu belum mengenal komunitas one day one post. Tepatnya komunitas writing challenge ini yang memfasilitasi saya menjadi pribadi yang tidak introvert. Saya menjadi pribadi yang berani menuangkan segala rasa danbeban di dalam hati menjadi sebuah tulisan.

Karena dengan menulis bagi saya pribadi adalah menjadi terapi jiwa, teman berbagi dikala suka dan duka. Nah, pertengahan 2019 saya dapat mewujudkan impian saya berupa buku antologi puisi dengan judul buku “Kidung Ramadhan” bersama teman-teman Komunitas Nderes Literasi.

Tak jauh dari itu saya bertemu dengan komunitas odop, tepatnya bulan ramadhan yaitu Ramadhan Writing Challenge.  Di komunitas ini, saya semakin mendapat suntikan semangat dalam dunia kepenulisan. Dari berbagai banyak karakter teman saya pahami dan saya baca bagaimana gaya penulisannya. Saya menjadi semakin belajar bagaimana cara menuangkan ide sebuah tulisan menjadi tulisan yang bermanfaat.

Dari semua itu, saya dapat mengambil kesimpulan. Jika ingin menjadi pribadi yang produktif dalam kepenulisan, maka perbanyaklah berlatih dengan bergabung komunitas menulis.

Nah, di akhir 2019 ini, saya semakin tertantang mengikuti kelas Non Fiksi One Day One Post. Meski pada awalnya saya salah masuk kelas. Tak berminat di non fiksi. Namun apa boleh buat ternyata saya semakin banyak mendapatkan ilmu yang bermanfaat, seperti optimasi blog. Selama ini blog yang saya miliki belumlah apa-apa. Masih terbengkalai hanya sebagai tempat curahan hati melalui menulis.

Setidaknya di tahun 2020 saya ingin mencatat beberapa impian sebagai resolusi menulis,
1.       Saya ingin Membuat buku aktivitas anak usia dini dengan metode Montessori
2.     Saya ingin semakin banyak mengikuti komunitas menulis sebagai alat pengasah kemampuan menulis saya
3.   Saya ingin berbagi ilmu kepenulisan dengan mengenalkan literasi pada lingkungan sekitar dimulai dari anak usia dini hingga anak remaja

Ketiga impian kecil saya di tahun 2020 mendatang, semoga tak hanya sebuah catatan impian belaka. Setidaknya saya harus berproses untuk menggapai impian itu.

Bismillah, jangan pernah berhenti menulis dan menorehkan karya. Hanya dengan karya adalah sebagai warisan ilmu yang tak pernah berhenti mengalir. Terus menulislah, ora nulis tuman! Semboyan saya semenjak mengikuti komunitas menulis.

Terima kasih pula kepada komunitas ODOP Batch 7, ilmu yang luar biasa saya dapatkan dari komunitas ini tak akan pernah terlupakan bagi saya. Sebagai pelecut saya untuk terus berkarya. Meski saya pribadi masih menuliskan sebuah tulisan sampah, setidaknya jangan pernah berhenti berkarya.

Kesan yang luar biasa saya dapatkan dari komunitas ini, meski saya pribadi adalah peserta yang tak aktif, setidaknya saya adalah seorang pengamat semua teman-teman di grup. Meski banyak hal yang membuat hati saya sensitive, namun saya berusaha menjadi pribadi yang dapat menerima segala perbedaan. Setiap manusia mempunyai banyak karakter. Terlebih dalam hal menuangkan ide. Isi Kepala orang masing-masing juga berbeda. Setidaknya dari perbedaan itu diambil hikmah dan pelajarannya.

Sukses selalu untuk ODOP, TERUSLAH MENELORKAN BIBIT-BIBIT PENULIS YANG LUAR BIASA! HIDUP ODOP, Salam LITERASI…CAYOOOO 😍🤗

#KelasNonFiksi
#OneDayOnePost
#TantanganPekan4
#KesanPesanOdoPbATCH7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar