Kamis, 12 Desember 2019

Review Buku Siswa Senang Guru Gemilang


Judul Buku : Siswa Senang Guru Gemilang
Penulis : Arif Yosodipuro
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2013
Tebal Buku : 169 Halaman

Strategi Mengajar Yang Menyenangkan dan Mendidik Dengan Cerdik


Mengajar memiliki keunikan tersendiri. Ada guru yang secara akademis lulusan sekolah keguruan, tetapi cara mengajarnya tidak menarik. Di sisi lain ada guru yang bukan jebolan sekolah keguruan, namun mengajarnya enak dan menarik.

Kenapa demikian?

Mengajar merupakan aktivitas yang tidak hanya memerlukan kecakapan lahir, namun juga perlu melibatkan aktivitas bathin karena mengajar melibatkan jiwa, rasa, dan karsa. Tidak terlibatnya rasa dan karsa dalam mengajar membuat suasana mengajar hambar, sekadar ritual saja. Artinya kegiatan belajar-mengajar hanya sekadar penyampaian materi, tidak tercipta komunikasi yang kondusif antara guru dan siswa. Komunikasi yang terjadi sebatas guru bicara di depan kelas tanpa memperhatikan bagaiamana kondisi dan kebutuhan siswa.

Mengajar dan mendidik sebenarnya bukan monopoli orang tertentu. Karena sejak lahir manusia memiliki fitrah atau insting mendidik generasinya sesuai dengan kebutuhan. Orangtua yang hidupnya sebagai petani akan mendidik atau mengajari anaknya untuk bertani.

Nah, kali ini Pak Arif Yosodipuro, yang mempunyai asal dari daerah Rembang. Beliau sudah bergelut dan berpengalaman dalam dunia mengajar dan mendidik. Untuk itu, di tahun 2013 ia memberanikan diri menulis buku dengan judul “Siswa Senang Guru Gemilang”.

Buku ini ia susun berdasarkan pengalaman, dialog, dan observasi kepada rekan guru dalam proses pembelajaran di sebuah lembaga pendidikan. Kemudian penulis merangkum kiat dan strategi mengajar yang penulis anggap menyenangkan dan memotivasi siswa.

Bahasa yang digunakan berbentuk informasi dan dialog. Hal ini dimaksudkan agar tercipta komunikasi dengan pembaca yang budiman. Apa yang penulis sampaikan bukan bermaksud menggurui namun semata-mata sebagai sharing opinion kepada Bapak atau Ibu yang bergelut dalam bidang pendidikan—formal maupun informal.

Berhasil-tidaknya proses belajar mengajar dipengaruhi salah satunya oleh kualitas guru. Guru dituntut memiliki strategi mengajar yang menyenangkan, ia juga harus kreatif dan inovatif. Cara mengajar yang menarik dan menyenangkan akan membangkitkan dan meningkatkan gairah belajar siswa, memberikan motivasi dan memsacu prestasi mereka.

Selain stratei, sosok siswa yang memiliki beragam karakter dan latar belakang harus pula dipahami guru agar tercipta komunikasi yang kondusif. Fakta menunjukkan bahwa ada siswa yang ogah-ogahan belajar dan dianggap bodoh tapi ternyata ia genius; dan siapa sangka orang yang drop out ternyata kemudian sukses dalam berbisnis. Ini menunjukkan bahwa kesuksesan dalam kehidupan tidak ditentukan oleh nilai akademis belaka.

Lantas, bagaimana guru dapat membantu siswa menggali potensi mereka?

Memiliki dan temukan informasi selengkapnya dalam Siswa Senang, Guru Gemilang ini. Buku ini mengupas strategi mengajar yang menyenangkan dan mendidik dengan cerdik, yang merupakan hasil dialog, wawancara, dan observasi terhadap rekan-rekan pengajar di berbagai lembaga pendidikan. Dilengkapi contoh-contoh kasus riil yang hari-hari dihadapi guru, isi buku ini dikemas dalam bahasa yang jelas, lugas, dan komunikatif. Buku ini antara lain menyajikan;

·         Setiap orang adalah pendidik
·         Idealisme dan realitas dalam pendidikan
·         Siswa serupa tapi tak sama
·         Menguak strategi tikus
·         Lima kontriversi karakter guru
            Kiat mengajar yang menyenangkan dan mendidik dengan  cerdik

Nah, makin penasaran bukan? Buku ini memang benar-benar buku yang direkomendasikan bagi orang tua dan para pendidik loh. Enggak bakalan nyesel deh setelah baca buku ini. Setelah baca buku ini rasanya semakin semangat dan antusias ingin berkreasi dan berinovasi dalam mendampingi siswa dan siswi nya di sekolah. Mari, segera baca ya. Jangan sampai ketinggalan informasi yang bermanfaat dari buku ini loh. Yuk, segera baca ya…

#KelasNonFiksi
#OneDayOnePost

2 komentar: