Minggu, 24 November 2019

Review Buku " 7 Jurus Betah Di Pesantren" Karya Ustadz Saeful Bahri


Judul : 7 Jurus Betah Di Pesantren
Penulis : Saeful Bahri
Penerbit : Republika
Cetakan : 2019
Tebal : xiv + 200 hal, 13.5 x 20.5 cm

Bismillah...

Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini. Saya akan sedikit mengupas atau mengulas buku yang berjudul " 7 Jurus Betah Di Pesantren".

Mengapa saya mengambil buku ini untuk dibaca dan direview sebagai tantangan kelas Reading Challenge Odop? ya, karena buku ini dari segi judul sudah membuat saya penasaran dengan isinya. selain itu, sebagai pengobat rindu ketika saya pernah mengajar di sebuah pesantren. Saya tahu betul sosok penulis buku ini. Penulis buku ini adalah Direktur Pengasuhan ketika saya bekerja mengajar di sebuah pesantren bernama Pondok Pesantren Daar El Qolam Tangerang.

Saeful Bahri, ia adalah sosok pemimpin yang cerdas, jenius, humoris dan setiap petuahnya membuat semangat para pengajar dan santrinya. Sosok alumni Pondok Pesantren Daar El Qolam Tangerang. Buku ini adalah buku kedua yang diterbitkan oleh Republika.

Buku pertamanya berjudul "Lost in Pesantren" yang mengupas nilai dan hikmah perjalanan hidup seorang santri di Pesantren. Setelah tamat dari pesantren ia melanjutkan belajar di UIN SMH Banten, Universitas Indonesia, dan Universiti Kebangsaan Malaysia. Selain itu, ia  juga pernah mengikuti short caourse bersama guru-guru pesantren dan madrasah di Kairo, Mesir (2003), Damaskus dan Yordania (2009). 

Saat ini ia mengajar di almamaternya. Selain mengajar, ia juga pernah mendapat amanah sebagai Kepala Bagian Pengasuhan dan Kepala Bagian Pengajaran. Saat ini ia mengemban tugas sebagai Kepala Komite Akademik dan Disiplin, juga membimbing santri dalam komunitas membaca dan menulis.

Baiklah, teman-teman...itulah biografi singkat penulis.

Selanjutnya, mari kita ulas sedikit isi bukunya.

Di Pesantren, Santri beralih dari situasi hidup yang serba dilayani (home service) kepada hidup yang melayani diri sendiri (selfservice). Para santri ditempa supaya berani, mandiri, dan percaya diri. Selain itu, tantangan yang ada di pesantren menuntut mereka untuk kreatif memecahkan masalahnya sendiri. Mereka diajarkan untuk mau menunda kesenangan, bertarung melawan jenuh, bertahan dalam keterbatasan, dan  berjibaku dengan waktu. Tantangan-tantangan itulah yang  kadang membuat santri oleng, tak sedikit yang akhirnya tumbang. Sayang jika mereka harus berhenti di tengah jalan.

Perlu formula yang dapat membantu santri, orang tua, dan pesantren itu sendiri untuk memahami tantangan dan mengatasi masalah selama hidup di pesantren. Buku ini memberikan tips dan trik bagaimana supaya bisa enjoy di pesantren, supaya bisa nyantri sepenuh hati, berani menaklukkan tantangan, lalu mengubahnya menjadi peluang untuk meraih masa depan gemilang.

Formula yang ia suguhkan dalam buku ini berupa 7 Jurus Betah Di Pesantren Untuk Para Santri, adapun jurus-jurusnya adalah sebagai berikut:

  1. Melawan Jenuh

Santri harus mampu mengatasi jenuh. Sebab dalam jenuh ada ujian kesabaran dan ketabahan. Nah, bagaimana melawan jenuh itu, yaitu dengan melakukan kegiatan Olah raga, melakukan hobi yang disukai, bergaul dengan sesama teman, Me time (menyendiri) dengan memperbanyak dzikrullah, banyak membaca dan berpikir positif.
      
      2. Menjinakkan waktu

Langkah-langkah untuk menjinakkan waktu, di antaranya ; Jangan menunda pekerjaan, Berani katakan tidak, catat tugasmu, estimasikan waktu, lakukan segala sesuatu yang bermanfaat, dan istirahat yang cukup.

       3. Menawar Rindu

Banyak cara menepis rindu, gunakan jurus-jurus berikut ini kala rindu datang menggebu. pertama. Berkumpul dengan teman sedaerah, kedua. Telpon ayah dan ibumu, ketiga. Pandnag foto keluargamu, keempat. Jangan mengurung diri, kelima. nyanyikan lagu daerahmu.
       
        4. Mengatasi Kehilangan

Gunakan tips berikut ini untuk mencegah kehilangan barang-barangmu di pesantren. pertama, simpanlah di tempat yang aman. Kedua, Berilah nama. Ketiga, simpan sandal di tas khusus. Keempat, Ingatlah jerih payah orang tua.

        5. Menghadapi Senioritas

Jurus yang bisa kamu pegang untuk menghadapi senioritas, yaitu ; pertama, Hormati senior. kedua, terima nasihat senior. ketiga, Jangan takut berbicara kepada guru. Keempat,, Jangan keras dan jangan lemah. Kelima, Berpikir positif.

        6. Mengatur Keuangan

Jurus Mengatur keuanganmu di pesantren, yaitu : Pertama, Penuhi kebutuhan tunda keinginan. Kedua, Pakai Rumus 50-20-20-10. Ketiga, Melacak Pengeluaran. Keempat, Jangan Berutang.

        7. Memilih Teman

Jurus memilih teman di pesantren, yaitu ; pertama, Cari teman yang mempunyai semangat belajar. Kedua, Cari teman yang memiliki hobi yang sama. Ketiga, Cari teman yang santun tutur katanya dan Keempat, Cari Teman yang suka memberi nasihat.

Itulah beberapa jurus yang dikupas dalam buku tersebut. Setiap jurus-jurus yang ia kupas dalam buku ini dapat menghipnotis para pembacanya. buku ini sangat direkomendasikan untuk calon santri, guru dan orang tua. Tidak akan menyesal apabila setelah membaca buku ini.

Seperti testimoni beberapa pembaca, salah satu diantaranya dari seorang Dosen Lampung

" Buku ini mengalirkan nada yang sangat menarik tentang jurus menaklukkan tantangan di pesantren. Alur Cerita bagai ketukan nada yang apik, santai, tepat sasaran, dan mencerahkan bagi santri dan orangtuanya."

DR. Sovia Mas Ayu, Wali Santri, Dosen UIN Raden Intan Lampung

Dalam penutup bukunya, ia menuliskan sebuah motivasi berupa ajakan, 

Ayo berkilaulah dalam kerumunan, buat perbedaan yang membuat Anda berada di atas rata-rata.

Demikian ulasan buku 7 Jurus Betah di Pesantren. Semoga teman-teman semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran dalam buku tersebut dan apabila teman-teman penasaran dengan isi lengkap buku ini. teman-teman dapat menghubungi saya ya.

Allahu 'alam bishowab
Barakallau fiikum

Salam Literasi ! :)

#KelasRCO6
#TantanganReviewBuku
#OneDayOnePost
#BelajarMerangkaiKata





Tidak ada komentar:

Posting Komentar