Khalif, Cinta Pertamaku
Oleh: asma cnr
Beberapa angka dalam sebuah lembaran buku berwarna biru membuat sosok bernama khalif memeras otak dengan sekuat tenaga. Apalah daya, lelaki yang membuatku semakin terjatuh dan terpanahnya hatiku padanya.
Yah, khalif adalah putra pertamaku. ketika itu sedang berusaha mengerjakan pekerjaan rumah yang ia peroleh dari ibu gurunya di sekolah.
"Ma, ajari aku PR Matematika, susah banget, nih!" pinta Khalif.
"Iya, sayang...tunggu sebentar ya!Mama sedang ngurusin adikmu," jawabku sambil mengganti clodi si kecil.
"Iya, aku tunggu!" Khalif berusaha untuk bersabar.
"Nak, mana coba mama lihat soalnya, bawa sini ya!" Aku menyuruhnya mendekat.
Ketika akan mengerjakan tiba-tiba si kecil menangis.
"Tunggu lif, dedek mau mimik dulu." Aku kembali sibuk dengan bayiku.
"Yah Mama, kapan mau ajarin tugas rumahku? Bikin khalif males ngerjainnya, enggak bisa-bisa!" Khalif mulai kesal karena mama terus saja mengurusi adiknya.
Aku sadar, seringkali membuatnya kesal dan mungkin kecewa karena tidak bisa menemaninya belajar. Tapi itu semua tidak kuinginkan, masih ada bayi yang sulit aku tinggalkan, seringnya begitu.
Kesibukan ibu dengan tiga anak tanpa asisten rumah tangga membuatku tak bisa membagi perhatian yang sama, menurutku bayi kecil lebih berhak dapat perhatian paling banyak karena ia belum bisa melakukan apa pun sedangkan kedua kakaknya sudah besar dan bisa dilatih untuk melakukan sesuatu sendiri.
Akhirnya aku hanya bisa memberikan arahan dan motivasi kepada khalif. Walaupun hasilnya tak sama ketika aku turun langsung menemaninya belajar, terlihat jelas prestasinya menurun ketika punya adik baru dan penyebabnya adalah Aku.
Pasti akulah yang tak bisa membagi waktu untuknya, semoga ia mengerti dengan kondisiku walau mengetahui dia pasti sedih dan merasa kurang diperhatikan, aku pun tak sungkan untuk meminta maaf padanya.
Sosok anak lelakiku berkali-kali menyadarkan dari kelalaian, mengingat kembali tentang nama yang kuberikan padanya sepuluh tahun yang lalu.
#odopbatch7
#onedayonepost
#komunitasodop
#tantangan pekan 8 eps. 1
Lanjutkan mba:)
BalasHapus