Jumat, 01 November 2019

Tantangan pekan8 eps.2 "khanif cinta lertamaku


Khanif Cinta Pertamaku
Oleh. asma cnr
            Kota yang sejuk dan indah tempat aku dibesarkan, berpendidikan, menikah hingga memiliki buah hati yang didambakan. Semua kujalani dengan penuh syukur walau tak berarti semua mulus, walaupun harus rela meninggalkan karir demi keluarga kecilku, aku yakin ini menjadi awal terbaik dalam hidup.

Kehamilan pertama yang menyenangkan, aku merasakan hal yang sangat ajaib, di perutku ada janin yang hidup dan berkembang. Hari-hari berjalan sangat indah tanpa ada "mabok" seperti muntah atau lemas.

Bahkan banyak yang tidak tahu kalau aku sedang hamil karena memang tubuhku besar.

"Rei, katanya kamu lagi hamil?" tanya teman kantorku.

"Iya, alhamdulillah ... emang enggak keliatan, Kang?" Aku balik bertanya.

"Enggak, sekarang udah berapa bulan?" si akang penasaran.

"Masuk tujuh bulan," jawabku sambil tersenyum.

"Kamu hamil enggak hamil ko sama?" sepertinya mulai body shamming.

Aku biarkan saja, enggak perlu ditanggapi. 
Sejak awal kehamilan, aku sudah mencari nama karena suami memang menyerahkan sepenuhnya padaku. 

Dia hanya ingin nama yang Islami, tidak dicampur bahasa lain. Jika laki-laki nama depan harus "Muhammad". Aku mulai mencari-cari, buka google, beli buku nama anak-anak muslim yang waktu itu masih jarang tapi mulai merebak. 

Banyak orang tua yang sudah sadar bahwa nama itu doa, kalau dulu nama itu berasal dari tradisi daerah. Misalnya Agus, Iwan, Eneng, Euis, untuk nama dari Sunda. Yang sebenarnya tidak ada doa, mungkin sekadar nama panggilan.

Dalam benakku ingin memiliki anak yang baik, saleh/salihah, lurus hidupnya, diberkahi, ya ... semua harapan yang baik-baik. Muncul satu nama "Fatih" atau "Fatiha" untuk perempuan, referensi pertama nih, artinya pembuka atau awal. Namun ternyata, sahabatku lahiran terlebih dahulu dan memberi nama anaknya "Fatih". 

Aku mencoba mencari nama yang lain, sampai aku membaca sebuah ayat di dalam Alquran surat Ar Rum ayat 30, bunyinya begini:  
(فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّینِ حَنِیفࣰاۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِی فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَیۡهَاۚ لَا تَبۡدِیلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَ ٰ⁠لِكَ ٱلدِّینُ ٱلۡقَیِّمُ وَلَـٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا یَعۡلَمُونَ)
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."

Ada nama yang indah sekali kubaca disana, "Liddiini Kaniifa" artinya lurus kepada agama Islam. Bagus sekali nama untuk anak perempuan, kalau laki-laki menjadi "Khanif Lidinillah" begitu menurut Ustadz.

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodop
#tantangan pekan8 eps. 2 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar