Rabu, 02 Oktober 2019

Janji Part 2



Di ruang dokter bedah RSUD Falisha mendapat penjelasan tentang sampel hasil biopsi yang dikirim ke RSHS, dan hasilnya....

***

Di rumah yang masih bau cat karena baru selesai dibangun, Falisha ditangisi ayah, ibu , suami dan keluarganya.

Tapi dia sangat tenang sembari tersenyum dengan tegar dia berkata
" Kenapa kalian nangis, aku sehat! mana makanan? Aku mau makan banyak." Falisha cekikikan melihat keluarganya menangis.

Pernyataan Falisha membuat keluarga  yang sedang nangis berjamaah pun heran sekaligus senang karena dia sosok wanita yang tegar.

Sedangkan sahabatnya yang tau karakter Falisha, tak kuat menahan air mata. Dia memandangnya dari pojokan. Bulir air mata jatuh di pipi nya.

***

Seminggu kemudian dia sudah di ruang operasi.

Kecemasan dari keluarga tercermin dari gurat wajah mereka yang menunggu di koridor rumah sakit.

Suami yang tampak menahan tangis mulutnya tak berhenti komat-komit berdoa.

Denting suara pisau di ruang operasi beradu dengan alat bedah lainnya.

Keseriusan tampak di wajah dokter bedah dan tim nya, karena satu nyawa harus mereka selamatkan hari itu.

Mereka memaksimalkan ikhtiar sebagai satu janji, bahwa sumpah sebagai seorang dokter  adalah transaksi dengan Rabb_Nya.

Adapun hasilnya, mutlak sepenuhnya milik Allah. Biarkan doa dan ikhtiar berperang di pintu langit. Saling bergandengan masuk menyembah sang pemilik raga.

Ya...

Falisha sedang berjuang antara hidup dan mati.

Payudara nya harus segera diangkat, kanker ganas mulai merambah.

*bersambung

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodob

5 komentar: