Selasa, 08 Oktober 2019

Sepotong Hati Yang Baru Teruntuk Puteriku


Sepotong Hati Yang Baru Teruntuk Puteriku
Oleh: asma_cnr


      Ting.

   Sebuah pemberitahuan pesan dari telepon genggam menganggetkan Asma yang sedang mendengarkan nasyid kesukaannya. Agak setengah hati diraihnya benda mungil tersebut. 

Neng, Kamu sudah punya calon? Sebelumnya maaf yah, jika belum, Mbak ada calon untuk dikenalkan.

 Asma mengerutkan keningnya demi membaca pesan yang masuk itu. Diembuskannya napas dengan berat hati sebelum dibalasnya pesan tersebut. Lagi-lagi tema tentang calon suami. Masih terasa sakit atas proses sebelumnya yang menorehkan luka, lantas apakah ia sudah siap membuka hati kembali?.

Bergetar jemari Asma menyusun huruf demi huruf, Kalau belum kenapa dan kalau sudah kenapa, Mbak?

Pesan dari teman sesama guru tempat Asma mengajar cukup mengusik hatinya, tak biasanya pertanyaan yang bersifat privacy diajukannya. 

Tak berapa lama sebuah pesan balasan pun diterima. To the point saja ya, Neng... Suamiku merekomendasikan dirimu untuk temannya. Istrinya belum lama meninggal dan dia punya seorang putri yang masih kecil.

Gemuruh hati Asma kian berkecamuk. Haruskah tawaran perkenalan ini diterima, sedangkan ia masih menyimpan luka? Bagaimana menjelaskan kepada ibunya terhadap seorang lelaki yang sudah memiliki putri?

Ah....Asma Nindya Putri, gadis cantik nan periang itu, kini terdiam seribu bahasa. Tenggelam dalam pikirannya sendiri tentang sesuatu yang datang begitu tiba-tiba. Bukan perkara mudah baginya untuk menerima atau menolak sesuatu. Pikirannya menerawang jauh, mencoba pasrah akan perkara jodoh. Apabila Allah sudah berkehendak maka mana bisa manusia mengelak.

Asma pun mulai berpikir keras dan berusaha meyakinkan diri bahwa pilihannya memang beresiko, namun harapan akan selalu ada. "Aku tak ingin seperti menerima kotak Pandora, kotak yang penuh dengan resiko manakala kita tak sanggup mengendalikannya," gumamnya perlahan.

Dengan keyakinan yang kuat, akhirnya Asma memutuskan ingin melewati setiap resiko dan ujian, manakala kelak menyandang status sebagai istri sekaligus ibu sambung dari anak pernikahan suami sebelumnya.

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodob
#Antologikisahinspiratiftemacinta

5 komentar: