Kamis, 10 Oktober 2019

Sepotong Hati Yang Baru Teruntuk Puteriku Part 3


Sepotong Hati Yang Baru Teruntuk Puteriku Part 3
Oleh : asma_cnr

     Srek  Kresek... Srek... Kresek... Srek .... Suara kresek yang diremas Asma dan Nayya.

Bola mata Asma dan Nayya terbelalak melihat sebungkus coklat besar di dalam kotak yang mereka temukan. Senyum keduanya mengembang demi menikmati cokelat tersebut. Jadilah Asma mengajak Nayya membuat kreasi bunga mawar dari kertas. 

Profesi sebagai guru TK memang membuat Asma begitu akrab dengan keterampilan tangan. Keasyikan keduanya terhenti saat Fauzan tetiba datang dengan raut muka penuh keheranan.

"Umi dan Nayya lihat kotak berbungkus kertas emas?" tanya Fauzan seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Asma dan Nayya hanya saling melempar senyum dan masih saja sibuk dengan kreasi bunga mawar.

Fauzan memandang heran keduanya. Paham bahwa senyum keduanya menyiratkan sesuatu. Semakin ditajamkannya pandangan pada keduanya, hingga Fauzan melihat ada sobekkan kertas emas yang dikenalinya di bawah kaki Asma dan Nayya.

"Hmmm  ketahuan, yah. Umpetin cokelat ya?" Lantas didaratkannya cubitan gemas di pipi istri dan putri kesayangannya.

Pecahlah tawa ketiganya di sore itu. Tawa bahagia yang menggambarkan betapa mereka kini saling mengisi satu sama lain selayak sahabat yang siap saling berbagi cerita dan menorehkan cinta.

Malam semakin larut, Asma memeluk Nayya yang sudah terlelap, Setelah beberapa dongeng pengantar tidur didengarnya. Perlahan, Asma mulai meraih telepon genggamnya, terbit keinginan untuk berselancar di dunia maya. Jemarinya terhenti pada sebuah postingan. 

Tante Salamah... Sampai kapanpun kau tak pernah tergantikan.

Seperti ada petir yang menyambar hati Asma. Salamah adalah almarhumah istri Fauzan dan yang menulis postingan tersebut adalah saudara kandung Fauzan. Satu kalimat itu saja sudah sukses meremuk redamkan perasaan Asma.

 Derai air mata berebut keluar tak tertahankan. Asma bersimpuh memeluk kedua lututnya, hatinya terluka begitu dalam. Fauzan tergugu saat melihat istrinya menangis sedemikian rupa. Diraihnya telepon genggam yang diremas istrinya.

"Jadi, aku ini apa? Aku memang tidak dapat menggantikannya. Aku adalah aku." Pecah tangis Asma malam itu.

Fauzan terdiam demi membaca penyebab tangis istrinya itu, bagaimapun juga Asma adalah istrinya saat ini dan sosok di masa lalu takkan bisa kembali.

Di ujung tangisnya, Asma menguatkan azzam dalam hati. Biar aku menjadi rumput ilalang yang meski berulang kali diinjak dan dicabut, namun aku akan tetap kuat menghadapi dunia.

Masih basah luka hati Asma yang ditorehkan Ruti, kakak kandung Fauzan, atas postingannya beberapa waktu lalu dan kini ia berdiri tepat di pintu kamar Asma.

"Keponakanku cantik banget rambutnya dikepang," celetuk Ruti saat melihat Asma tengah sibuk menata rambut Nayya.

Asma hanya tersenyum tanpa mengalihkan pandangannya, bersikap biasa pada seseorang yang menyindirnya di sosial media adalah hal yang cukup membuat Asma menghela nafas panjang.

"Kasian sekali Fauzan ditinggal almarhumah istri yang dicintainya. Kamu gak tahu kan, rasanya? Mereka berdua itu pasangan romantis sekali. Membuat iri semua orang."

Kilatan petir semakin menusuk tajam hati Asma. Tak cukup di dunia maya, kini komentar kakak ipar Asma begitu tajam nyata di depan Asma. Tinggal di rumah mertua saja sudah terasa berat, sekarang malah harus menghadapi ipar yang membandingkan dirinya dengan sosok yang sudah terkubur di dalam tanah. Asma sangat tersiksa, namun dikuatkan hati bahwa dirinya tak boleh terpengaruh. Aku tak boleh hancur, aku takkan bercermin pada cermin yang terbelah.

Asma kembali tersenyum seraya diingatkan foto Salamah yang tersimpan rapi di dalam laci lemari. Ditatapnya Nayya yang sudah rapi dan berkata, "Putri kesayangan Umi cantik sekali.

Ruti mendengus kesal merasa kehadirannya diabaikan.

*bersambung

#odobbatch7
#onedayonepost
#komunitasodob
# belajarmerangkaiaksara

8 komentar:

  1. Kasihan asma...

    Ditunggu kelanjutannya kak

    BalasHapus
  2. Aku juga kesal denger Ruti ngomong begitu. Keep cooling down ya Umi Asma.
    #next dong ka 😊

    BalasHapus
  3. Terima kasih ya teman-teman sudah mampir dan membaca tulisan saya 🤗

    BalasHapus
  4. Biar aku menjadi rumput ilalang yang meski berulang kali diinjak dan dicabut, namun aku akan tetap kuat menghadapi dunia.
    hiks.. hiks..

    BalasHapus